Advertisement
Komunitas Motor Tua: Bukan Zamannya Lagi Arogan di Jalan Raya
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Klub motor selama ini identik dengan arogan, bergagah-gagahan, hingga melanggar lalu lintas di jalan raya. Hal itu ditepis oleh Motor Antique Club (MAC) Yogyakarta dalam acara dialog interaktif Ada Cinta di Jalan Raya dengan menghadirkan puluhan pelajar SMS/SMK dan sederajat perwakilan dari berbagai sekolah.
Acara yang digelar di Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Jumat (21/7/2023). Dialog interaktif saling menghargai di jalan raya itu diselenggarakan oleh MAC Yogyakarta, Satlantas Polres Bantul, Rumah Sakit Santa Elisabeth, dan Balai Dikmen.
Advertisement
BACA JUGA : Ribuan Motor Tua Akan Serbu Jogja dalam DaD Gumregass
Ketua MAC Yogyakarta, Atmaji Apriliyanto mengatakan kegiatan tersebut digelar dengan sasaran usia produktif termasuk remaja yang mengalami kecelakaan di jalan raya ini cukup tinggi berdasarkan dari data Polres Bantul. Ia mengajak remaja atau para pelajar SMA/SMK untuk tertib berlalu lintas, sopan, santun, dan saling menghormati saat menggunakan kendaraan di jalan raya.
“Jalan raya milik umum, bukan ajang untuk bergagah-gagahan, bukan arogansi. Mari kita saling menghormati sesama pengendara di jalan raya,” katanya.
Pria yang akrab disapa April ini tidak menampik bahwa masih ada anggapan dari masyarakat bahwa komunitas motor itu selalu arogan di jalan raya, bahkan bergagah-gagahan, terutama motor dengan CC besar. Tidak semua komunitas motor arogan di jalan. “Klub motor identik geng motor, gondrong, bertato, sanmgar, dan arogan. Sekarang Bukan zamannya seperti itu, bukan zamannya lagi arogan di jalan raya,” ucapnya.
Karena itu pihaknya ingin mengubah stigma negatif tersebut dengan melakukan berbagai kegiatan dalam rangka Menyambut Hari Ulang Tahun MAC ke-36, di antaranya dialog untuk saling menghormati sesama pengendara di jalan raya melalui tajuk Ada Cinta di Jalan Raya, bakti sosial, penanaman pohon. Puncaknya nanti ada pertemuan seluruh pecinta motor antik (Djogjaantique Day) pada 4-5 Agustus mendatang.
Djogjaantique Day merupakan acara tahunan pertemuan antarpecinta motor tua dan antik. Akan ada ribuan motor antik yang dihadirkan di Jogja. Harapannya dengan kegiatan tersebut juga berimplikasi pada peningkatan ekonomi UMKM karena banyak peserta yang datang.
BACA JUGA : Diserbu Komunitas Motor Klasik, PAD Pariwisata Bantul
April menjamin dalam ajang Djogjaantique Day semua anggotanya santun di jalan raya dan tertib berlalu lintas. “Kami sepakat untuk saling menjaga dan menghormati sesama pengguna jalan raya,” tegasnya.
Direktur Rumah Sakit Santa Elisabeth, Adi Mulyanto menyampaikan terkait tata cara penanganan korban kecelakaan. Menurutnya, penyelamatan dan evakuasi korban kecelakaan memerlukan teknik dan pengetahuan, tidak asal menolong karena bakal berakibat fatal pada korban kecelakaan.
“Kalau korban kecelakaan patah leher kalau diangkat malah tambah berat,” katanya. Maka butuh tekniknya untuk menolong. Jika tidak bisa menolong bisa menghubungi petugas medis, kepolisian, sukarelawan.
“Semua orang saya kira bisa menolong, termasuk para pelajar ini. Makanya kita berikan pengetahuan tata cara menolong korban kecelakaan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 27 April 2024: Tol Jogja-Bawen hingga Vietnam Gagal Melaju ke Semifinal Piala Asia
- Simak! Jalur Trans Jogja Lengkap, ke UGM, UNY, Rumah Sakit dan Tempat Wisata
- Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja
- Sastrawan Joko Pinurbo Wafat di Usia 61 Tahun
Advertisement
Advertisement