Advertisement
Inovasi LOPIS, Cara Disperindag Sleman Perluas Cakupan Pedagang Pasar Tradisional

Advertisement
SLEMAN—Inovasi Layanan Online Pasar Ing Sleman (LOPIS) yang diinisiasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman terus berkembang hingga sekarang.
Lewat inovasi ini para pedagang pasar dapat memperluas cakupan penjualan yang diharapkan berdampak pada kesejahteraan pedagang pasar.
Advertisement
Sub Koordinator Substansi Pembinaan Perdagangan Tradisional, Disperindag Sleman Sri Kuniawati Padma Dewi menuturkan inovasi LOPIS hingga saat ini terus berkembang. Inovasi yang dirintis pada saat masa pandemi lalu sampai saat ini masih eksis dan dipakai para pelanggannya.
BACA JUGA: TPA Piyungan Ditutup Hingga September, DPRD DIY: Meresahkan Masyarakat
"Kami mencoba membantu para pedagang pasar di wilayah Kabupaten Sleman agar menggiatkan penjualannya. Tidak hanya offline namun juga dengan online, sehingga kita gagas dengan LOPIS," tuturnya pada Kamis (6/7/2023)
Sistemnya cukup sederhana, LOPIS ingin menghubungkan pedagang pasar dengan para pembelinya secara daring sesuai kebutuhan pelanggan. Setidaknya ada sekitar 24 pasar tradisional yang berlangsung dengan layanan ini.
Dalam pelaksanaannya, para pedagang pasar akan dimasukkan ke dalam empat wilayah. Meliputi wilayah Barat, Timur, Selatan dan Utara. Di setiap wilayahnya akan ada daftar pasar dan kontak pedagang sesuai komuditasnya. Para pelanggan bisa menghubungi kontak yang ada melakukan transaksi secara daring atau dengan sistem COD.
LOPIS juga digunakan sebagai sarana promosi bagi para pedagang dan sarana promosi event dari Disperindag Sleman. Harapannya masyarakat bisa mengatahui kegiatan-kegiatan pasar serta inovasinya.
"Harapan kami dari teman-teman wilayah pasar yang lain di seluruh wilayah Kabupaten Sleman itu mengatehui juga program-program kegiatan yang kita laksanakan. Jadi di dalamnya ada kegiatan yang kita upload disana kemudian juga ada dari per pasar," ujarnya.
Dampak dari inovasi LOPIS disebutkan Dewi cukup membantu para pedagang Pasar. Beberapa komoditas tertentu seperti bunga tabur bahkan menjadi ikon khusus yang barangkali hanya dijual secara daring lewat inovasi LOPIS. Bahkan inovasi ini juga telah mendapatkan dari Bupati Sleman.
"Alhamdulilah sangat membantu para pedagang pasar, yang mungkin semula tidak mengetahui ternyata produk-produk yang dijual di pasar itu potensial. Tidak kalah kualitasnya dengan yang dijual di toko modern," ungkapnya.
Sekretaris Disperindag Sleman, Tina Hastani berharap lewat inovasi ini daya jual dari para pedagang pasar tradisional semakin meningkat. Selain itu, secara daring LOPIS diharapkan juga bisa menjaring pelanggaran baru.
"Harapan kami cakupan pasar makin luas dan kita bisa menjaring pembeli-pembali baru. Tidak hanya di sekitar pasar, termasuk kaum milenial untuk bisa berselancar dan melihat pasar tradisonal tahu kegiatan dan keberadaan pasar," tegasnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenkop UKM Targetkan RUU Perkoperasian Disahkan Akhir 2023
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Atmaji Dilantik Menjadi Wakil Ketua DPRD DIY Menggantikan Suharwanta
- Mantan Karyawan Rumah Makan Curi Motor Majikannya, Cat dan Pelat Diubah
- Ribuan Kader PDIP Yogyakarta Hadiri Rakercab
- Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Disbud DIY Gelar Lomba Gobak Sodor Antar Pegawai Pemda
- Prakiraan Cuaca Jogja dan Sekitarnya Selasa 26 September 2023
Advertisement
Advertisement