Advertisement
Para Penderita TBC Diminta Saling Menguatkan untuk Sembuh

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah terus berupaya untuk menemukan para penderita penyakit Tuberculosis atau TBC untuk disembuhkan. Upaya penyisiran penderita penyakit TBC tidak mudah karena memang masih ada stigma negatif dari masyarakat.
Hal tersebut membuat Yayasan Penyintas Tuberkulosis Terbesar (Terus Bersama-sama Berjuang) Yogyakarta mendorong pasien dan penyintas TBC untuk saling menguatkan. Salah satunya adalah menyebarluaskan dan memanfaatkan platform laportbc.id.
Advertisement
“laportbc.id itu kanal aduan, ketika pasien mendapatkan stigma negatif dan diskriminasi atau mentalnya turun di situ kita akan sharing. Termasuk ketika terkendala support dana dari pemerintah, bisa dilaporkan melalui website tersebut,” kata Ketua Yayasan Terbesar Yogyakarta, Michael Bryandito Mahartom dalam kegiatan Sosialisasi Dukungan Umpan Balik Pasien TBC (CBMF) laportbc.id di Ndorogiri Resto & Space, Jalan Imogiri Timur, Dusun Karanganom, Kalurahan Wonokromo, Kapnewon Pleret, Bantul, Jumat (28/7/2023)
Michael mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan kontribusi pada program tuberkulosis untuk eliminasi penyakit tuberkulosis di Indonesia khususnya DIY. Pada Tahun 2021 Yayasan Penyintas Tuberkulosis Terbesar Yogyakarta bergabung menjadi anggota jejaring POP TB selaku SR Tematik dibawah PR Konsorsium Penabulu-STPI untuk program penanggulangan TBC di Indonesia.
Baca juga: KRL Jogja Solo Mati Lampu hingga Mogok Dua Kali, Ini Kronologinya
SR Tematik yaitu POP TB Indonesia telah mengembangkan mekanisme umpan balik bagi pasien TBC - CBMF (Community Based Monitoring Feedback) dengan menggunakan website laportbc.id. Website tersebut melayani kanal aduan yang berisi akses layanan, enabler, konseling serta stigma dan diskriminasi.
“Tersedianya kanal CBMF laportbc.id menjadi strategi yang komprehensif dalam upaya yang paripurna dalam mendukung kesembuhan pasien TBC serta salah satu perkembangan yang baik dari upaya komunitas dalam penanggulangan TBC,” ujarnya.
Menurutnya, laman tersebut sesuai dengan apa yang telah dilakukan Yayasan Terbesar selama ini, yakni memberi dukungan kepada pasien di tengah stigma negatif, dan menguatkan mental pasien hingga bisa menyelesaikan pengobatan sampai sembuh.
Ia juga berpesan kepada pasien TBC termasuk TBC RO (resisten obat) untuk tetap bersemangat dan jangan putus asa. “Kalau memang dikucilkan tidak perlu dipikirkan, yang penting kesembuhan terlebih dahulu, nanti kalau sembuh orang akan melihat dan diterima masyarakat,”ucapnya.
Pihaknya juga meminta masyarakat jangan menjauhi orang yang menderita TBC, karena dia tidak meminta untuk sakit. Tetapi harapannya didukung sampai sembuh dan tidak menularkan ke keluarga dan tetangga sekitar.
Tingkat Kesembuhan
Sementara, Pengelola Program TBC Dinas Kesehatan DIY¸ Suharna menyampaikan keberhasilan pengobatan TBC di DIY pada tahun 2021 mencapai 85,9% dari yang harus dicapai lebih dari 90%. Kekurangan ini lantaran masih ada pasien yang drop out dari pengobatan. Kemudian jumlah kasus TBC yang diobati dan dilaporkan pada tahun 2022 di DIY sebanyak 5.449 pasien. Di mana target atau perkiraan jumlah kasus TBC sebesar 10.530.
“Gapnya memang masih 50 persen, harusnya kita semua orang itu peduli TBC, seperti Covid kemarin. Saat itu semua pihak termasuk masyarakat bergerak bersama untuk menanggulangi Covid-19 dan akhirnya sekarang selesai. Seharusnya TBC juga bisa seperti itu, semua bisa dilibatkan.” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tegas! Menhub Pastikan Kebijakan Zero ODOL Berlanjut, Lebih Cepat Lebih Baik
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Rabu (9/7/2025)
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu (9/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement
Advertisement