Advertisement

Promo Desember

Awal Agustus, Ribuan Ternak di Semanu Bakal Divaksin Antraks

David Kurniawan
Jum'at, 28 Juli 2023 - 11:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Awal Agustus, Ribuan Ternak di Semanu Bakal Divaksin Antraks Sejumlah petugas memeriksa dan mengevakuasi sapi yang mati mendadak milik Jumiyo di Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Kamis (27/6/2019). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Peternakan dan Kesehatan Gunungkidul akan memberikan vaksinasi antraks terhadap ribuan ternak di Dusun Jati, Candirejo, Semanu. Rencananya vaksin ini diberikan selama sepuluh tahun.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widisatuti mengatakan, proses pemberian vaksin antraks terhadap ternak warga sudah dimulai dengan penyuntikan anti biotik di kawasan Dusun Jati dan sekitarnya.

Advertisement

BACA JUGA: Vaksinasi Digencarkan, Wabah Antraks Belum Berimbas ke Ekonomi Warga Gunungkidul

Sesuai dengan prosedur penyuntikan, vaksin tidak bisa langsung diberikan karena harus ada jeda waktu dua minggu dari penyuntikan anti biotik.

Selain itu, hewan yang akan divaksin tidak dalam keadaan bunting maupun sakit. “Sebenarnya dua minggu dari penyuntikan anti biotik kemarin Rabu [26/7/2023]. Namun karena bersamaan dengan sosialisasi penyakit LSD, maka vaksin baru dimulai Selasa [1/8/2023],” kata Retno saat dihubungi wartawan, Jumat (28/7/2023).

Dia menjelaskan, ada sasaran sekitar 2.000 ekor ternak yang terdiri dari kambing dan sapi. Untuk stok vaksin juga tidak ada masalah karena pemkab mendapatkan bantuan sebanyak 11.107 dosis.

“Vaksin tidak hanya diberikan sekali. Tapi, akan rutin diberikan selama sepuluh tahun ke depan,” ungkapnya.

Selain upaya pemberian vaksin terhadap hewan ternak di seputaran lokasi temuan antraks, juga terus menyosialisasikan ke masyarakat tentang bahaya penularan penyakit ini. Adapun penekanan dalam sosialisasi untuk tidak menyembelih hewan yang mati mendadak guna mengurangi risiko penyebaran penyakit.

“Paling aman dengan cara dikubur. Kami juga meminta kepada masyarakat untuk menghentikan pratik brandu. Sebab, tradisi ini menjadi salah satu sumber penyebaran antraks di Gunungkidul,” katanya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, temuan kasus antraks pada hewan ternak hanya terjadi di Dusun Jati, Candirejo. Adapun hasil uji sampel di Dusun Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu dinyatakan negatif.

BACA JUGA: Siapkan 11.107 Dosis, Dinas Vaksinasi Ternak Warga Hingga Radius 5 Km dari Lokasi Kasus

“Sudah keluar hasil uji sampel di Semuluh Lord an hasilnya negatif. Jadi, temuan kasus antraks di tahun ini hanya ada di satu lokasi,” katanya.

Menurut dia, untuk antisipasi adanya kasus antraks di sekitar lokasi ternak mati di Dusun Semuluh Lor juga sudah disirami cairan formalin. “Meski kasus nihil, kami berharap masyarakat tetap mewaspadai potensi penyebaran penyakit antraks,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

30 Orang Meninggal Dunia Saat Berebut Bagi-Bagi Makanan Gratis di Nigeria

News
| Minggu, 22 Desember 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement