Advertisement
Sepekan Ini, Gunung Merapi Tercatat 254 Kali Luncurkan Guguran Lava

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Aktivitas Gunung Merapi selama sepekan terakhir tercatat masih cukup tinggi. Ratusan guguran lava tercatat terjadi pada pekan ini.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Agus Budi Santoso mencatat dalam rentang sepekan 21-27 Juli 2023, guguran lava teramati 254 kali ke arah barat hingga selatan. Suara guguran terdengar sebanyak 31 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.
Advertisement
BACA JUGA: Sepekan, Gunung Merapi Keluarkan 106 Kali Guguran Lava
Dari jumlah 254 kali guguran lava yang teramati pekan ini, guguran lava dua kali teramati mengarah ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1500 meter. Lalu, sebanyak 30 kali guguran lava terpantau mengarah ke kali Boyong hingga sejauh 1.800 meter. Sisanya, guguran lava mengarah ke hulu Kali Bebeng.
"222 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh 2.000 meter," tegasnya dikutip pada Sabtu (29/7/2023)
"Morfologi lubang barat daya mengalami perubahan akibat aktivitas guguran lava. Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan," ungkapnya.
Berdasarkan foto udara yang diambil oleh BPPTKG pada 24 Juni lalu, volume kubah barat daya terukur mencapai lebih dari 2,4 juta meter kubik. Sementara untuk kubah tengah terukur sebesar 2,3 juta meter kubik.
Meski ratusan guguran lava teramati pada pekan ini, BPPTKG menyebut tidak ada hujan dan aliran lahar yang terjadi selama tujuh hari lalu.
"Pada minggu ini tidak terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dan tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," jelasnya.
Selain guguran lava, BPPTKG juga mencatat sejumlah gempa yang terjadi selama sepekan. Agus menerangkan selama 21-27 Juli tercatat ada empat kali gempa vulkanik dangkal, 51 kali gempa fase banyak, satu kali gempa frekuensi rendah, 907 kali gempa guguran dan 16 kali gempa tektonik.
"Intensitas kegempaan pada minggu masih cukup tinggi," terangnya
Merujuk pada serangkaian hasil pemantauan tadi, Agus menegaskan bila aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Maka, status aktivitas Gunung Merapi ditetapkan dalam tingkat siaga.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkaunya tiga kilometer dari puncak," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

PNS Bisa Dapat Rp76 Juta Per Bulan dengan Skema Single Salary, Bisa Lebih Tajir!
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Raih 12 Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik 2023
- Sumur Bor Dilaporkan Banyak yang Rusak, Ini Tanggapan Pemda DIY
- Susur Sungai dengan Ramahnya Bentangan Alam Cokrodiningratan
- Atmaji Dilantik Menjadi Wakil Ketua DPRD DIY Menggantikan Suharwanta
- Mantan Karyawan Rumah Makan Curi Motor Majikannya, Cat dan Pelat Diubah
Advertisement
Advertisement