Advertisement
Sepekan 3 Kebakaran Lahan Terjadi di Jogja, Pembakaran Sampah Jadi Sebab

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Awal Agustus ini sudah terjadi tiga kebakaran lahan di Kota Jogja. Penyebab utama kebakaran lahan tersebut diduga karena aktivitas pembakaran sampah yang menumpuk karena TPA Piyungan ditutup.
Kebakaran lahan pertama terjadi pada Kamis (3/8/2023) lalu di Kampung Kebrokan, Pandeyan, Kemantren Umbulharjo. Selanjutnya terjadi kebakaran lahan di Tirtodipuran, Kemantren Mantrijeron, Jumat (4/8/2023). Terakhir, kebakaran lahan di Kota Jogja terjadi pada Selasa (8/8/2023) di Muja Muju, Kemantren Umbulharjo.
Advertisement
Tiga kebakaran lahan di Kota Jogja tersebut ditangani Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat). Plt Kepala Damkarmat Kota Jogja Octo Noor Arafat menyebut kebakaran lahan yang terjadi semuanya diduga karena pembakaran sampah di sekitar lahan tersebut.
“Kebakaran akibat pembakaran sampah yang menumpuk ini merupakan total sudah ada tiga yang dilaporkan terjadi di bulan ini,” kata Octo.
Octo menejlaskan kebakaran lahan dapat diatasi Dmakarmat Jogja sehingga luasan yang terbakar dapat diminimalkan. “Semuanya tertangani dengan baik, tim langsung menuju lokasi setiap laporan masuk, luasan yang terbakar juga dapat dipersempit,” jelasnya.
BACA JUGA: Threads Punya Fitur Baru, Bisa Upload via DM Instagram
Dugaan penyebab kebakaran lahan yang meningkat selama sepekan awal Agustus ini, jelas Octo, muncul dari saksi kebakaran. “Memang terjadi peningkatan kebakaran karena pembakaran sampah yang terjadi di lahan, untungnya tidak sampai merembet ke perumahan atau gedung lainnya,” kata Octo.
Waktu kejadian kebakaran lahan yang diduga karena pembakaran sampah ini, jelas Octo, terjadi pada siang dan sore hari. “Saat waktu pembakaran sampah berlangsung, karena yang membakar tidak mengantisipasi sampah yang dibakarnya dapat meluas dan membakar lahan lainnya,” terangnya.
Selain karena kurang dijaganya sampah yang dibakar, lanjut Octo, temperatur musim kemarau juga cukup terik dan panas. “Kondisi cuaca memang juga panas karena kemarau, ini juga jadi faktor lainnya terjadinya kebakaran lahan yang meningkat,” ujarnya.
Octo mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pembakaran sampah, selain dapat meningkatkan risiko kebakaran lahan juga asapnya dapat mengganggu pemukiman. “Imbauan kami jangan membakar sampah, lebih baik diolah dengan baik yang minim dampak negatifnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
Advertisement