Advertisement
Jangan Bergantung ke TPA Piyungan, Pengelolaan Sampah Disarankan Berbasis Wilayah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPD Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) DIY angkat suara terkait krisis penanganan sampah yang terjadi di DIY. Organisasi ini menyarankan agar pemerintah serius mengarahkan penanganan sampah berbasis wilayah seperti kabupaten hingga level bawahnya, ketimbang memaksakan bergantung pada TPA Piyungan.
Pasalnya jika hanya mengandalkan TPA Piyungan, maka ke depan persoalan sampah akan terus terjadi. Apalagi jika pengelolaannya hanya mengandalkan truk membuang sampah dari warga ke TPA Piyungan. Cara ini tergolong boros karena setiap tahun telah menelan puluhan miliar.
Advertisement
BACA JUGA : Model TPS3R Kupas Panggungharjo Bisa Jadi Solusi soal Sampah
“Ini akan terus jadi masalah jika tidak diubah paradigmanya. Jangan hanya bergantung pada TPA Piyungan. Meski pun ada anggaran pada akhirnya pemborosan yang terjadi,” kata Sekjen DPD Askonas DIY Yogi Adiningrat dalam rilisnya Senin (14/8/2023).
Yogi menilai sebagai entitas kontraktor yang selama ini mengurusi pembangunan di DIY, ia menyayangkan provinsi belum bisa keluar dari masalah sampah. TPA Piyungan misalnya, selalu overload meskipun sudah ada pengembangan wilayah.
Ia menilai penanganan sampah dengan pendekatan berbasis wilayah di DIY akan memotivasi semua stakeholder sampai ke tingkat individu untuk bertanggungjawab terhadap sampah yang dihasilkan. Dengan mengambil tanggungjawab berbasis wilayah, maka warga DIY tidak tergantung pada TPA Piyungan lagi. Selain itu, dapat mengurangi jarak angkut sampah menuju TPA Kabupaten dan juga TPA Piyungan sebagai pemrosesan akhir.
“Belum dampak negatif dari pengangkutan jarak jauh seperti emisi gas rumah kaca dan polusi udara. TPA Piyungan memiliki potensi terjadi polusi tanah, air, dan udara. Dengan mendiversifikasi pengelolaan sampah berdasarkan wilayah, akan lebih mudah untuk menerapkan teknologi pengelolaan yang lebih ramah lingkungan,” katanya.
Ia menilai dengan pengelolaan sampah berbasis wilayah. aakan memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menangani krisis seperti lonjakan produksi sampah. Wilayah lebih kecil dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Selain itu dapat mengurangi risiko kesehatan masyarakat.
BACA JUGA : 5 Investor Tawarkan Teknologi Pengolahan Sampah, Begini Penjelasan Pemda DIY
“Karena TPA Piyungan dapat menjadi sumber potensial penyakit dan pencemaran lingkungan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat sekitarnya. Dengan mengurangi ketergantungan pada satu lokasi pengelolaan sampah, risiko ini dapat diminimalkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
- 100 Personel Satpol PP Dikerahkan untuk Membersihkan Sampah Liar di Bantul
Advertisement