Advertisement
Mengatasi Sampah, Kalurahan Caturharjo di Bantul Bikin Ribuan Jugangan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Bantul membuat program ribuan jugangan sampah yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal). Jugangan ini untuk mengatasi persoalan pembuangan sampah di TPA Piyungan yang terus penuh.
Lurah Caturharjo, Wasdianto menyampaikan warga di wilayahnya telah sejak lama memilah sampah untuk mengurangi volume yang dibuang ke TPA Piyungan.
Advertisement
Sudah terjadi sejak sebelum aturan permasalahan sampah jadi masalah bersama kami sudah menyadari dari tahun tahun sebelumnya. [Jika] kami mengandalkan [TPA] Piyungan yang sudah seperti itu suatu saat pasti ditutup,” katanya, Selasa (15/8/2023).
Kesiapan Kalurahan Caturharjo dalam menghadapi darurat sampah tersebut berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun sebelumnya sudah ada program membuat ribuan jugangan beberapa masih acuh untuk memilah sampah.
“Dulu mikirnya warga wis bayar ya sudah, enggak mau repot, menambah kerjaan. Jadi penentangan itu pasti. Tetapi sekarang sudah mulai sadar setelah fasilitasi dua ember untuk memilah,” katanya Wasdianto.
BACA JUGA: PLN Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Sampah dengan Pemda DIY, Ini Teknologi yang Ditawarkan
Sejak 2019, Timbulharjo sudah menerapkan aturan untuk membuka jugangan. Tidak main-main 4.000 jugangan dibuka untuk tempat membuang sampah. Sementara pada 2022, Kardiyono menyebut jumlahnya bertambah menjadi 5.000 jugangan.
“Pendanaan jugangan menggunakan APBKal. Di setiap RT kita beri stimulan untuk buat jugangan. Selain itu ada juga rumah kelola sampah. Alhamdulillah masyarakat mulai semangat untuk melakukan pemilahan,” jelasnya.
Tidak hanya sekadar memilah sampah, masyarakat Kalurahan Caturharjo juga telah mendapatkan manfaat atas hasil pemilahan sampah organik dan anorganik. Sampah organik menurutnya justru dibeli oleh pihak Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal).
BUMkal disebutnya juga mendapat keuntungan dengan menjualnya ke rosok atau pengepul. Berbagai penerapan melalui berbagai program tersebut menurut Kardiyono telah memberikan dampak yang signifikan.
“Kami beruntung darurat sampah sesuai Surat Keputusan [SK] Bupati Bantul saat ini kami [telah] siap lebih dulu sehingga ia ada masalah kalaupun [TPA] Piyungan ditutup selamanya.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Satpol PP Bantul Sita 13.000 Batang Rokok Ilegal dari Rumah hingga Warung
- Ini Alasan Bupati Bantul Mewajibkan ASN Buat Biopori untuk Sampah
- Jaga Stabilitas Harga, Operasi Pasar Digelar di Pasar Argosari Wonosari Gunungkidul
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement