Advertisement

Promo November

Mengatasi Sampah, Kalurahan Caturharjo di Bantul Bikin Ribuan Jugangan

Hadid Husaini
Selasa, 15 Agustus 2023 - 21:07 WIB
Maya Herawati
Mengatasi Sampah, Kalurahan Caturharjo di Bantul Bikin Ribuan Jugangan Sampah / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Bantul membuat program ribuan jugangan sampah yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal). Jugangan ini untuk mengatasi persoalan pembuangan sampah di TPA Piyungan yang terus penuh.

Lurah Caturharjo, Wasdianto menyampaikan warga di wilayahnya telah sejak lama memilah sampah untuk mengurangi volume yang dibuang ke TPA Piyungan.

Advertisement

Sudah terjadi sejak sebelum aturan permasalahan sampah jadi masalah bersama kami sudah menyadari dari tahun tahun sebelumnya. [Jika] kami mengandalkan [TPA] Piyungan yang sudah seperti itu suatu saat pasti ditutup,” katanya, Selasa (15/8/2023).

Kesiapan Kalurahan Caturharjo dalam menghadapi darurat sampah tersebut berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun sebelumnya sudah ada program membuat ribuan jugangan beberapa masih acuh untuk memilah sampah.

“Dulu mikirnya warga wis bayar ya sudah, enggak mau repot, menambah kerjaan. Jadi penentangan itu pasti. Tetapi sekarang sudah mulai sadar setelah fasilitasi dua ember untuk memilah,” katanya Wasdianto.

BACA JUGA: PLN Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Sampah dengan Pemda DIY, Ini Teknologi yang Ditawarkan

Sejak 2019, Timbulharjo sudah menerapkan aturan untuk membuka jugangan. Tidak main-main 4.000 jugangan dibuka untuk tempat membuang sampah. Sementara pada 2022, Kardiyono menyebut jumlahnya bertambah menjadi 5.000 jugangan.

“Pendanaan jugangan menggunakan APBKal. Di setiap RT kita beri stimulan untuk buat jugangan. Selain itu ada juga rumah kelola sampah. Alhamdulillah masyarakat mulai semangat untuk melakukan pemilahan,” jelasnya.

Tidak hanya sekadar memilah sampah, masyarakat Kalurahan Caturharjo juga telah mendapatkan manfaat atas hasil pemilahan sampah organik dan anorganik. Sampah organik menurutnya justru dibeli oleh pihak Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal).

BUMkal disebutnya  juga mendapat keuntungan  dengan menjualnya ke rosok atau pengepul. Berbagai penerapan melalui berbagai program tersebut menurut Kardiyono telah memberikan dampak yang signifikan.

“Kami beruntung darurat sampah sesuai Surat Keputusan [SK] Bupati Bantul saat ini kami [telah] siap lebih dulu sehingga ia ada masalah kalaupun [TPA] Piyungan ditutup selamanya.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah

News
| Sabtu, 23 November 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement