Advertisement

Pemerintah Kemantren Mantrijeron Siapkan Penataan Sektor Budaya dan SDM

Media Digital
Senin, 28 Agustus 2023 - 13:57 WIB
Ujang Hasanudin
Pemerintah Kemantren Mantrijeron Siapkan Penataan Sektor Budaya dan SDM Aktivitas budaya di Kemantren Mantrijeron sebagai wilayah yang dilalui oleh Sumbu Filosofi./Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja sebagai kawasan yang dilalui Sumbu Filosofi terus menyiapkan diri dari sisi infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung pengajuan Yogyakarta Menuju Warisan Dunia ke Unesco. Pemahaman kepada masyarakat terkait dengan filosofi dan potensi yang dikandung kawasan itu terus disosialisasikan kepada masyarakat setempat.

Mantri Pamong Praja Mantrijeron, Affrio Sunarno menyampaikan Sumbu Filosofi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konsep Kosmologi Jawa yang melihat kehidupan sebagai wujud dari hubungan sinergi harmonis antara dua sumber kekuatan yang diwakili oleh Gunung Merapi dan Laut Selatan.

Advertisement

“Sumbu filosofi yang menghubungkan Panggung Krapyak dan Keraton melewati Jalan D.I. Panjaitan yang berada di wilayah Kemantren Mantrijeron, sehingga kita terus mempersiapkan diri dalam menata kawasan agar selaras dengan tujuan pengajuan Yogyakarta Menuju Warisan Dunia," katanya.

BACA JUGA: Siap-siap! Satpol PP DIY Akan Tertibkan 6 Bangunan di Tanah SG Tanpa Kekancingan

Penataan sumber daya manusia (SDM) menjadi hal pokok yang dipersiapkan pihaknya. Masyarakat di wilayah itu, kata dia mesti mengetahui konsep dan pengetahuan awal yang berkaitan dengan sumbu filosofi. Selanjutnya mengenai kegiatan atau aktivitas masyarakat yang hadir di area itu. Sebisa mungkin akan didorong agar selaras dengan nilai yang dikandung oleh Sumbu Filosofi.

"Koridor sumbu filosofis menuntut adanya syarat-syarat tertentu untuk menjadi warisan dunia, dimana secara faktual terdapat kegiatan masyarakat yang tidak selaras dengan syarat tersebut, kita berupaya untuk menyalaraskan antara kegiatan ekonomi yang telah ada dengan persyaratan sumbu filosofi," jelasnya.

Dijelaskan, kawasan Mantrijeron yang segaris dengan Panggung Krapyak menandakan sumbu sangkaning dumadi, yang berarti menggambarkan perjalanan manusia sejak dilahirkan dari rahim ibu, beranjak dewasa, menikah sampai melahirkan anak. Kelurahan di wilayah itu pun dihimbau untuk menyesuaikan program dukungan dalam upaya menjadikan Kawasan Sumbu Filosofi Jogja sebagai warisan budaya dunia yang diakui oleh Unesco.

Kelurahan Gedongkiwo yang berada di Kemantren Mantrijeron sebagai kelurahan yang mendukung kawasan Sumbu Filosofi telah dikukuhkan sebagai Kelurahan Budaya oleh Dinas Kebudayaan DIY dan tahun ini Kelurahan Suryodiningratan sedang melakukan upaya untuk menjadikan Kelurahan Suryodiningratan sebagai Kelurahan Budaya.

"Kami ingin agar masyarakat lebih kenal dengan budaya, sehingga sumber daya manusia harus jadi fokus kita dalam penataan sebagai dukungan bagi Sumbu Filosofi," pungkasnya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement