Harga Pangan Diprediksi Naik, Disperindag DIY Lakukan Operasi Pasar
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Harga beras medium perlahan naik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY bekerjasama dengan Perum Bulog Kanwil Yogyakarta dan Ban Indonesia (BI) melakukan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui operasi pasar.
Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti tak menampik ada kenaikan harga beras medium beberapa waktu belakangan. “Memang ada kenaikan harga beras, kita tahu sekarang posisi musim kemarau dan di beberapa tempat terjadi kekeringan, terus petani kemarin juga sudah kami sampaikan agar menanam palawija untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan air,” katanya, Jumat (1/9/2023).
Advertisement
Disperindag DIY mencatat harga beras medium IR I di Pasar Beringharjo, Kranggan, Prawirotaman dan Demangan berkisar Rp11.700-13.000 per kg pada 30 Agustus 2023. Sementara harga beras IR II berkisar Rp.11.300-11.450 per kg.
Sementara beras termurah sekitar Rp.9.200-10.125. Padahal harga beras di Kota Jogja misalnya, pada Januari 2023 untuk beras IR I harganya mencapai Rp.11.500 per kg, beras IR II dipatok Rp.11.000 per kg.
BACA JUGA: Operasi Pasar di Jogja, Tiap Kecamatan Digelontor 4 Ton Beras
Menurut Syam adanya kekeringan di beberapa tempat turut mempengaruhi kenaikan harga beras kali ini. Mengingat kekeringan diperkirakan terjadi hingga awal tahun 2024, maka Disperindag DIY berupaya melakukan stabilisasi harga beras di pasar melalui operasi pasar di sejumlah tempat.
Menurut Syam, selama September 2023 pihaknya berencana melakukan operasi pasar di Pasar Sentul, beberapa pasar murah di kapanewon, dan penyaluran ke retail modern. Selain itu bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja akan dilakukan gerakan pangan murah pada 15 September 2023.
“Selain itu juga minggu depan direncanakan SPHP di pasar tradisional seperti [Pasar] Beringharjo, Kranggan, Demangan, Prawirotaman, Argosari, Condongcatur dan beberapa pasar lainnya,” katanya.
Sementara Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ali Ahmad Najih menyampaikan sampai saat ini stok beras di wilayahnya masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat dan program SPHP hingga akhir tahun ini.
“Hingga saat ini Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, khususnya di DIY, telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 7.976 ton ke konsumen melalui pengecer di pasar tradisional, jaringan Rumah Pangan Kita, Toko Pangan Kita, serta ritel modern di seluruh wilayah Kanwil Yogyakarta,” katanya.
Menurut Ali prediksi kekeringan pun sampai saat ini tidak mempengaruhi rencana serapan Perum Bulog Kanwil Yogyakarta hingga saat ini. “Hingga saat ini, Perum Bulog Kanwil Yogyakarta telah melakukan penyerapan gabah dan beras sebanyak 52.118 ton. Penyerapan gabah dan beras akan terus dilakukan dalam rangka pemenuhan stok serta dalam rangka stabilisasi harga ditingkat petani,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Minggu 24 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Minggu 24 November 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Minggu 24 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Minggu 24 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal SIM Keliling Sleman Pekan Terakhir Bulan November 2024
Advertisement
Advertisement