Advertisement

Promo November

Debu Jalan Rusak Banyuroto-Nanggulan Ganggu Sekolah, Pemkab: Belum Masuk Prioritas

Andreas Yuda Pramono
Senin, 04 September 2023 - 19:07 WIB
Arief Junianto
Debu Jalan Rusak Banyuroto-Nanggulan Ganggu Sekolah, Pemkab: Belum Masuk Prioritas Guru olahraga SDN Wonorejo II, Bardal, menunjukkan kondisi ruas jalan rusak yang melintas di depan sekolahnya pada Senin (4/9/2023). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo menegaskan bahwa Jalan Kabupaten di Dusun Gendol, Banyuroto, Nanggulan yang rusak bertahun-tahun wajib diperbaiki. Hanya saja, DPUPKP masih belum tahu waktu pelaksanaan perbaikan tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPKP Kulonprogo, Agustinus Nurcahyo Budi Wibowo mengatakan bahwa jalan tersebut wajib diperbaiki. “Jalan di Banyuroto itu banyak yang rusak. Itu [di Gendol] belum masuk [prioritas]. Desa [kalurahan] atau kecamatan [kapanewon] kan harusnya punya prioritas,” kata Nurcahyo, Senin (4/9/2023).

Advertisement

Nurcahyo mengaku anggaran perbaikan jalan rusak yang dimiliki Pemkab Kulonprogo terbatas. Pada tahun ini pun, Nurcahyo belum dapat menjawab secara pasti soal kemungkinan perbaikan jalan. “Tergantung dari Pemkab juga akan seperti apa. DPUPKP hanya mengusulkan. Kami belum bisa jawab kapan,” katanya.

Dia juga menegaskan bahwa crasher batu yang membawa batuan menggunakan truk-truk menjadi dilema. Sebabnya, truk-truk tersebut akan mempercepat kerusakan ruas jalan.

BACA JUGA: Jalan Banyuroto Nanggulan Rusak dan Berdebu Ganggu Aktivitas Pendidikan

Sebelumnya diberitakan, aktivitas belajar dan mengajar siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wonorejo II dan Kelompok Bermain (KB) Citra Bangsa, Banyuroto, Nanggulan terganggu akibat rusaknya jalan di kedua satuan pendidikan tersebut.

Selain kondisi jalan yang tidak layak dilalui, truk-truk yang melintas selalu menerbangkan debu-debu ke lingkungan sekolah. Baik daun maupun genting memutih, mirip seperti debu erupsi.

Guru Olahraga SDN Wonorejo II, Bardal mengaku dampak dari ruas jalan yang rusak tersebut adalah kesehatan. Debu yang beterbangan menyebabkan infeksi salurah pernapasan. “Apalagi ketika musim kemarau seperti ini yang diserang pernapasan. Saya sendiri belum sembuh. Dampak dari debu ini,” kata Bardal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

News
| Minggu, 24 November 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement