Advertisement

20 TPS Khusus di Kampus Kurang Mengakomodasi Mahasiswa Luar Daerah

Triyo Handoko
Selasa, 05 September 2023 - 07:27 WIB
Abdul Hamied Razak
20 TPS Khusus di Kampus Kurang Mengakomodasi Mahasiswa Luar Daerah Kampanye pemilu - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah TPS Khusus untuk memfasilitasi pemilih pindah pada Pemilu 2024 nanti dinilai tidak memadai bila dibandingkan jumlah mahasiswa luar daerah di Jogja.

Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia (IKPMDI) DIY menjelaskan seharusnya TPS Khusus yang dibentuk KPU mengakomodasi seluruh mahasiswa rantau di Jogja. IKMPDI DIY mencatat ada lebih dari 300.000 mahasiswa luar daerah di Jogja, tapi yang terakomodasi sekitar hanya 18.000 mahasiswa lewat TPS Khusus.

Advertisement

Ketua IKPMDI DIY Asrizal Nilardin menyebut kehadiran TPS Khusus pertama kali diinisiasi pihaknya. "Kami yang mengadvokasi sejak 2019 itu agar ada TPS Khusus berkaca dari pengalaman kami pada pemilu 2019 dimana banyak mahasiswa tak terakomodasi hak pilihnya,” jelasnya, Senin (4/9/2023).

BACA JUGA: Sah! DPT Pemilu 2024 Telah Ditetapkan Sebanyak 2,8 Juta Orang

Asrizal juga sudah berkoordinasi dengan KPU DIY agar dilibatkan dalam pembentukan TPS Khusus sejak awal tahun ini. “Kami sudah berikan saran agar bikin TPS Khusus di asrama tapi sampai sekarang ditetapkan kami tak diajak kolaborasi juga,” ungkapnya.

IKPMDI DIY menyesalkan penetapan TPS Khusus yang hanya didaftar oleh 18.000 pemilh, jelas Asrizal, di mana tak ada satupun TPS Khusus ada di asrama-asrama mahasiswa luar daerah.

“Kami usul itu supaya mahasiswa perantau ini mudah aksesnya, kami juga menilai 18.000 yang terdaftar itu juga tak representatif karena mahasiswa luar daerah di Jogja ini lebih dari 300.000 orang,” paparnya.

Selanjutnya, Asrizal memaparkan hanya tinggal satu jalan yang bisa diambil mahasiswa luar daerah di Jogja agar  bisa memilih dengan mengurus surat pindah pemilih.

“Tapi ini jadi tanda TPS Khusus tak signifikan, karena kehadiranya untuk mewadahi mahasiswa perantau yang memilih di bukan domisilinya. Ujung-ujungnya juga sama seperti 2019, jika berkaca lagi kami minta agar KPU memastikan surat suara tersedia karena sebelumnya banyak yang tak dapat jatah surat suara ini,” terangnya.

Meski kecewa dengan KPU DIY, jelas Asrizal, IKPMDI DIY akan bersama-sama menjaga kekondusifan dan keamanan Pemilu 2024 mendatang. “Kami tetap komitmen menjaga keamanan, ini akan kami serukan ke seluruh mahasiswa luar daerah di Jogja agar tetap damai dan lancar,” tegasnya.

KPU DIY menjawab kekecewaan tersebut dengan menerangkan bahwa penetapan TPS Khusus berdasarkan data permohonan pindah pemilih yang diserahkan oleh pihak kampus.

“Kami koordinasi dengan pimpinan kamus agar mendata mahasiswa yang akan pindah pemilih 2024 nanti yang difasilitasi dengan TPS Khusus. Sehingga data tersebut yang ditetapkan, bukan kami yang menetapkan sendiri,” jelas Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan, Senin sore.

Hamdan juga menjawab soal lokasi TPS Khusus yang hanya di kamus dan tidak di asrama karena Peraturan KPU RI No.7/2023. “Soal asrama ini karena regulasinya mengatur hanya menempatkan TPS Khusus di lokasi yang memiliki penanggung jawab, di kampus ada penanggungjawabnya yaitu pimpinannya,” terangnya.

Berkaca dari Pemilu 2019 dimana total mahasiswa luar daerah yang memilih di Jogja sebanyak 52.000 orang, jelas Hamdan, KPU DIY memastikan akan memenuhi surat suara bagi mahasiswa yang memilih di Jogja.

“Pemenuhan ini harus didukung dengan mahasiswa juga caranya segera mendaftarkan diri ke petugas dengan minta surat pindah pemilih, batasnya masih cukup lama, H-1 bulan sebelum pemilihan,” paparnya.

Surat pindah pemilih ini dapat digunakan mahasiswa luar daerah untuk memilih di TPS terdekat lokasinya. “Tidak bisa di TPS Khusus di kampus, tapi di TPS reguler nanti akan diarahkan petugas dan disiapkan surat suarnaya,” ungkap Hamdan.

Hamdan menjelaskan total ada 20 kampus yang memiliki TPS Khusus di lingkungannya. “Jumlahnya vareatif ada satu kampus tujuh sampai satu TPS, sesuai data yang sudah kami terima dan sudah ditetapkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puluhan Benda Bersejarah dari Masa Majapahit, Dikembalikan AS ke Indonesia dan Kamboja

News
| Sabtu, 27 April 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement