Advertisement
Sepanjang Pagi-Siang Hari Ini, Puluhan Gempa Guguran Tercatat di Gunung Merapi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah aktivitas vulkanis terpantau masih terjadi di Gunung Merapi. Puluhan gempa guguran tercatat oleh petugas BPPTKG.
Tim Penyusun Laporan Aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Yulianto melaporkan hasil pantauan aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada Rabu (13/9/2023) mulai pukul 06.00 - 12.00 WIB.
Advertisement
Dari rentang periode tersebut Yulianto melaporkan ada 35 gempa guguran dengan amplitudo 3-26 mm. Gempa guguran terjadi dengan durasi 17,8 - 169,1 detik. "Gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi sebanyak 128 kali dengan amplitudo 3-5 mm," terang Yulianto dalam laporannya.
Selain itu tercatat dua gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 32-50 mm. Durasi kegeempaan ini mencakup 8,2-8,8 detik.
Dari sisi meteorologi, cuaca di Gunung Merapi terpantau berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Adapun suhu udara di Gunung Merapi selama pantauan berkisar antara 21,5-28 derajat Celcius. "Kelembaban udara 49%-78% dan tekanan udara 839,5-918,8 mmHg," terangnya.
"Secara visual gunung jelas [terlihat] hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati."
Di samping itu, Yulianto melaporkan terdengarnya suara guguran satu kali selama waktu pengamatan. "Terdengar suara guguran satu kali terdengar dari Pos Babadan dengan itensitas suara guguran kecil," terangnya.
Dengan beragam aktivitas vulkanik tadi, Gunung Merapi tetap pada Level III (siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer sementara Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. "Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Glagah Tropicolorun Sukses, Dispar Catat Peningkatan Kunjungan
- Buruh DIY Desak Revisi UU Ketenagakerjaan Berperspektif Gender
- Status Sentra Salak Sleman Terancam Hilang, Produksinya Tak Berkembang
- Pasar Godean Terapkan Parking Gate, Siap Uji Coba Tarif Progresif
- Kehadiran Satgas MBG Diklaim Perkuat Koordinasi Lintas OPD
Advertisement
Advertisement