Peringati Hari Pariwisata Internasional, Masata DIY Angkat Isu Sampah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dewan Pimpinan Masyarakat Daerah Masyarakat Sadar Wisata (DPD Masata) DIY akan menggelar peringatan World Tourism Day atau Hari Pariwisata Internasional (HPI) pada Jumat (29/9/2023) di halaman kantor DPD Masata DIY di Jalan Pangurakan, Nomor 1 Jogja. Momen tersebut mengangkat tema Masata Mewujudkan Jogja Zero Sampah.
Ketua DPD Masata DIY, Siti Rania Nuraini mengatakan sampah merupakan persoalan yang harus diatasi bersama-sama termasuk dunia pariwisata yang merupakan salah satu sektor penghasil sampah. Karena itu ia meminta semua pihak termasuk pelaku wisata untuk bisa mengelola sampah dengan baik.
Advertisement
“Ini bagian dari menyadarkan dunia pariwisata untuk tidak meninggalkan sampah,” katanya saat beraudiensi ke kantor Harian Jogja di Jalan AM Sangaji No.41 Jogja, Kamis (28/9/2023).
Hadir mendampingi Siti Rania Nuraini, yakni Esti Susilarti selaku sekretaris DPD Masata DIY, Bendaraha DPD Masata DIY Rina Hubert. Kemudian Ketua Panitia Peringatan Hari Pariwisata Internasional, Ki Bambang Widodo dan Wakil Sekretaris Panitia Anggi Farhan.
Audiensi tersebut ditemui langsung oleh Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahtyu Prihartono dan Redaktur Pelaksana Harian Jogja, Budi Cahyana.
Rania mengatakan persaoalan sampah yang menimpa Jogja beberapa waktu terakhir ini cukup mengganggu bahkan beritanya sampai pada level nasional karena Jogja selama ini dikenal sebagai kota pariwisata, kota pelajar, sekaligus kota budaya sehingga seksi untuk diberitakan.
BACA JUGA: Jogja Tourism Day 2023, Investasi Hijau untuk Kesejahteraan
Selain itu pihaknya juga mengajak pada semua akademisi untuk sama-sama mencari solusi dalam penanganan sampah. Kemudian Masata DIY juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). “Masata DIY lebih konsentrasi pada bidang peningkatan SDM pelaku wisata. Harus sama-sama berkesadaran dalam pengembangan pariwsata sesuai dengan keilmuan masing-masing. Harus disadari bahwa pariwisata merupakan penyekong ekonomi,” ujarnya.
Ki Bambang Widodo mengatakan tujuan dari peringatan Hari Pariwisata Internasional adalah mengenalkan Masata DIY kepada sejumlah pihak sehingga bisa bertukar informasi untuk memajukan pariwisata DIY. Kemudian secara khusus berperan aktif dalam mewujudkan pariwisata dunia yang memenuhi standar CHSE atau Clean, Health, Safe, Environment.
“Secara khusus mendidik masyarakat melalui kampanye pariwisata zero sampah seperti limbah botol plastik, kardus, plastik pembungkus makanan dan sebagainya,” ujarnya.
“membantu dan bermitra dengan pemerintah mewujudkan zero sampah agar Yogyakarta menjadi daerah tujuan wisata yang ideal,” tambah Ki Bambang.
Esti Susilarti menambahkan agenda peringatan World Tourism Day dengan tema sampah dimeriahkan dengan musik angklung, atraksi teatrikal, monolog, seni instalasi, dan penampilan busana plastik. “Acara ini mengkampanyekan Jogja zero sampah plastik,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement