Advertisement
Kronologi Mahasiswa UMY Loncat dari Lantai 4 Asrama hingga Meninggal Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengungkap kronologi dugaan bunuh diri mahasiswa putri yang loncat dari lantai 4 University Residence (Unires) Putri, Senin (2/10/2023).
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY Faris Al-Fadhat menjelaskan sivitas akademika UMY menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya mahasiswa tersebut. Selama ini korban tinggal di asrama Unires Putri dan memiliki kesan baik kepada sesama teman di Unires maupun kepada teman kuliahnya.
Advertisement
BACA JUGA : Bom Bunuh Diri di Turki, Kelompok Bersenjata Kurdi Akui Bertanggung Jawab
Ia mengungkap kronologi peristiwa dugaan mahasiswi yang loncat dari lantai 4 tersebut. Saat peristiwa itu terjadi, pada pukul 06.15 WIB ustaz Talqis Nurdianto baru selesai mengisi program pembinaan bagi mahasiswi penghuni Unires Putri. “Tidak berselang lama, ustaz Talqis mendengar suara orang berteriak, bunyi genteng jatuh, dan suara yang menyerupai benda jatuh. Setelah diperiksa didapatkan korban sudah tertelungkup dengan posisi tangan kiri di bawah perut dan tangan kanan di atas kepala dengan kondisi korban yang masih menggunakan pakaian tidur,” kata Faris dalam rilis resmi yang diterbitkan BHP UMY, Senin petang.
Ia menambahkan, korban kemudian diangkat dan dipindahkan ke tempat lain dengan bantuan petugas kebersihan. Saat itu korban masih memiliki detak nadi di bagian tangan dan lehernya.
BACA JUGA : Mahasiswi UMBY Bunuh Diri Diduga Memikirkan Biaya Kuliah, Ini Tanggapan Kampus
Selanjutnya pada pukul 06.20 WIB Uustaz Talqis bersama petugas keamanan dan kakak pembina di Unires membawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Setibanya di ruang IGD PKU Gamping pukul 06.30 WIB langsung dilakukan tindakan dengan memasang alat-alat medis.
“Pukul 06.45 WIB dokter menyatakan bahwa korban meninggal dunia,” ujarnya.
Menurutnya dokter memberikan keterangan tambahan bahwa korban memiliki riwayat sakit. Karena pada malam harinya sudah mengunjungi RS PKU Gamping dengan keluhan sakit perut usai mengonsumsi obat sakit kepala dan permasalahan psikis lainnya. “Dokter memeriksa dan merekomendasikan untuk berkonsultasi lanjutan ke psikiater,” katanya.
Catatan Redaksi:
Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Tok! KPU Putuskan Dua Caleg Terpilih PDIP Diganti, Ini Penggantinya
- Kondisi Jalan Gelap, Pengendara Motor Meninggal seusai Tabrak Truk di Sragen
- Strategi Bata Tutup Pabrik Disebut Kurang Tepat di Tengah Pertumbuhan Industri
- Tak Penuhi Rekomendasi OJK, Izin Usaha PT Tani Fund Madani Indonesia Dicabut
Berita Pilihan
Advertisement
Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Rabu 8 Mei 2024: Masalah Sampah hingga Hasil Liga Champions
- Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi DIY Tidak Diperpanjang
- Kemarau Basah, BPBD DIY Minta Warga Bikin Sumur Resapan
- Meresahkan! Vandalisme di Malioboro Jogja Kian Menggila, 10 Toko Jadi Objek Coret-coret
- Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, PHRI Prediksi Hotel di Jogja Ramai
Advertisement
Advertisement