Advertisement
Melihat Yoni Peninggalan Kerajaan Hindu di Panggungharjo
Advertisement
JOGJA—Di Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul terdapat sebuah warisan arkeologis berupa Yoni dari abad 9 peninggalan kerajaan Hindu. Benda itu ditemukan pertama kali oleh warga pada 1983/1984 silam dan dipugar oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya pada 2011 silam.
Kamituwo Kalurahan Panggungharjo Hosni Bimo Wicaksono menjelaskan, Yoni tersebut terletak di Kampung Karanggede RT 03 Ngireng-ireng Kalurahan Panggungharjo. Warga menemukannya saat menggali lubang sampah di pekarangan rumahnya.
Advertisement
Yoni tersebut ditemukan di area makam dan tanah pekarangan yang bagian tengahnya berupa gundukan tanah. Kemudian ditindaklanjuti dengan ekskavasi untuk mengungkap jenis situs, sifat keagamaan dan periodesasinya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya.
"Sekarang situs itu dipagar dan diberi papan oleh BPCB bahwa Yoni itu ditetapkan sebagai cagar budaya pada 2011 dan dipagar besi lalu ada tulisan informasi soal itu," jelasnya.
BACA JUGA: BKK Dana Keistimewaan Didorong untuk Kesejahteraan Rakyat
Dalam upaya ekskavasi itu BPCB menemukan struktur dari batu andhesit dan bata yang diperkirakan merupakan bagian dari bangunan pemujaan agama Hindu. Ragam hias di bawah cerat Yoni situs Karanggede tidak hanya bersifat dekoratif, tetapi juga memiliki makna representasi mitologi Hindu yang tercantum dalam naskah Adiparwa seperti Samudra Manthana dan Garudeya.
Warga merayah gunungan dalam acara merti dusun bertema Srawung Yoni yang diselenggarakan oleh Kalurahan Panggungharjo beberapa waktu lalu sebagai media mengenalkan warisan arkeologis kepada masyarakat.
Yoni Karanggede ini terbilang cukup besar dengan ukuran panjang 107 cm, lebar 107 cm dan tinggi 107 cm. Kondisinya masih cukup baik, terawat dan bersih. Yoni ini berada dalam pagar di bawah pengawasan Balai Pelestarian Cagar Budaya. Adapun Yoni yang berbentuk kubus itu bercerat hiasan garuda, kura-kura dan naga.
Yoni dengan ragam hias Ular, Kura-kura dan Garuda tidak hanya ditemukan di Situs Karanggede saja, beberapa contoh Yoni dengan ragam hias serupa yakni di Situs Yoni Plandi Magelang Jawa Tengah, Situs Yoni Mangunan Sleman koleksi Museum Nasional dan Situs Yoni Watu Genuk Mojosongo Boyolalai Jawa Tengah.
"Sebenarnya masih banyak informasi yang belum terungkap dari situs Yoni itu. Kemudian di sekitar lokasi penemuan juga masih banyak bebatuan lain yang diduga masih satu kesatuan dengan Yoni tersebut. Sekarang sudah banyak dipakai warga untuk pondasi rumah dan bangunan lain," kata Hosni.
Yoni sendiri diketahui berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kandungan atau rahim atau sebagai lambang dari Dewi Parwati yakni pasangan/sakti dari Dewa Siwa yang merupakan dewa tertinggi dalam agama Hindu. Yoni juga melambangkan kesuburan dan diperkirakan keberadaannya di Panggungharjo erat kaitannya dengan sejarah kawasan ini yang dulunya merupakan area pertanian.
Hosni menyatakan, untuk melestarikan nilai dan warisan arkeologis yang ada di wilayahnya beberapa kali agenda berupa merti dusun dan merti yoni diselenggarakan di Kalurahan Panggungharjo. Di acara ini warga melakukan kirab budaya dan makan bersama serta diakhiri dengan rayahan gunungan yang terdiri dari rangkaian hasil bumi. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 4 Mei 2024, Rencana Sultan Bentuk Dinas Baru hingga Kinerja Buruk Anggota Panwascam
- Libur Akhir Pekan Mau Keliling Jogja, Cek Jalur Bus Trans Jogja dan Titik Rutenya di Sini
- Hanum, Putri Amien Rais Mendaftar Balon Wali Kota Jogja Lewat PKB
- Info Stok dan Jadwal Donor Darah di DIY Hari Ini 4 Mei 2024
- Antusiasme Pelamar Tinggi, KPU Kota Jogja Sebut Kebutuhan PPK Pilkada 2024 Telah Terpenuhi
Advertisement
Advertisement