Advertisement
Berwisata dan Belajar Asal-Usul Kampung Abdi Dalem di Dekat Tamansari Jogja

Advertisement
JOGJA—Belajar asal-usul nama kampung di Jogja bisa dilakukan sembari berwisata. Kelompok Sadar Wisata Kelurahan Patehan menyediakan paket wisata dengan berbagai tema.
Keberadaan Kelurahan Patehan yang dekat Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat membuat banyak wilayahnya memiliki sejarah panjang. Banyak abdi dalem dengan berbagai keahlian yang tinggal di sekitarnya, yang kemudian menjadi nama kampung tersebut.
Advertisement
BACA JUGA : Dinas Kebudayaan DIY Memugar Ikon Kawasan Sumbu Filosofi
Menurut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Sutaryoko, nama kampung abdi dalem di Kelurahan Patehan seperti Kampung Patehan dan Kampung Nagan. Dahulu, Kampung Patehan menjadi tempat tinggal para abdi dalem yang membuat teh untuk Sri Sultan, keluarga Sultan, dan lainnya. “Membuat tehnya di Kraton, tempat tinggalnya di sini,” kata Sutaryoko. “Sementara Kampung Nagan merupakan kampung tempat tinggal abdi dalem yang berprofesi sebagai penabuh gamelan.”
Tidak hanya kampung yang namanya berasal dari tempat tinggal abdi dalem dengan keahlian tertentu, ada pula kampung berdasarkan penokohan dan fungsi ruang. Kampung Ngadisuryan misalnya, dahulu wilayah itu menjadi tempat tinggal Pangeran Ngadisuryo. Sementara Kampung Gebulen, merupakan wilayah yang menjadi dapur untuk Kraton.
Meski dahulu menjadi tempat tinggal abdi dalem maupun kerabat Sultan, saat ini sudah tidak terlacak generasi atau cucu cicitnya. “Sekarang sudah menjadi kampung yang heterogen [secara profesi dan keturunan]. Kampung sudah berkembang, dan banyak pendatang,” kata laki-laki berusia 57 tahun ini.
Meski perkembangan sudah pesat, sisa-sisa sejarah masih terasa kental di Kelurahan Patehan. Terlebih dengan adanya wisata Taman Sari, sehingga wilayah ini selalu menjadi rujukan para wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Untuk memberi pengalaman baru sekaligus menjadi ruang edukasi, Kelompok Sadar Wisata Kelurahan Patehan menyediakan beberapa paket wisata yaitu Walking Tour Kampung Wisata Taman, Walking Tour Kampung Ngadisuryan, Walking Tour Kampung Patehan, dan Cycling Tour Kampung di Patehan.
BACA JUGA : Film tentang Sumbu Filosofi Jogja Diluncurkan
Setiap paket menawarkan sensasi dan titik poin menarik masing-masing. Sebagai contoh paket Walking Tour Kampung Ngadisuryan, wisatawan akan menyusuri Plaza Ngasem, mencoba kopi luwak, Bangsal Manganan, Candra Sengkala, mengunjungi usaha kecil menengah warga sekitar, melihat gastronomi Kampung Ngadisuryan, berkunjung ke dapur abdi dalem Kraton, ke galeri pembuatan wayang klasik, kunjungan ke galeri batik lukis, menelusuri gang-gang abdi dalem, dan terakhir ke rumah makan.
Akan ada fasilitas berupa pemandu wisata, cemilan, makan besar, dokumentasi, asuransi, sampai souvenir. Itu baru rute untuk satu paket, ada paket lain dengan variasi yang juga layak untuk dicoba. Tidak hanya dapat menyegarkan pikiran dan badan, wisata jenis ini bisa menambah ilmu pengetahuan. Untuk mencoba paket ini, bisa menghubungi kelompok sadar wisata setempat. (BPKSF)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Nilai RUU KUHP Berpotensi Mengurangi Fungsi Pemberantasan korupsi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Tarif Impor ke AS Tak Jadi 32 Persen, Pelaku Ekspor Bantul Bernapas Lega
- Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan Bagi Warga Miskin di Kalurahan Wates
- Pemkab dan DPRD Sleman Bakal Hidupkan Kembali Aktivitas Perdagangan di Pasar Godean
- 1.000 KK Peserta PKH di DIY Graduasi, Mensos: Penghasilan di Atas UMR, Tak Lagi Menerima Bansos
- Batas Waktu Berakhir, Satpol PP Gunungkidul Minta Bangunan Liar di Pantai Drini Segera Dibongkar
Advertisement
Advertisement