Sering Terjadi Bencana, Komisi III Dorong Peningkatan Kualitas Jalan di Wilayah Utara
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Komisi III DPRD Kulonprogo yang membidangi pembangunan mendorong peningkatan atau pembangunan jalan di wilayah Utara atau di kawasan Perbukitan Menoreh. Pasalnya, kawasan perbukitan memiliki topografi yang membuat rawan kecelakaan.
Ketua Komisi III DPRD Kulonprogo, Nur Eni Rahayu, mengatakan Pemkab Kulonprogo telah berupaya meningkatkan kualitas jalan kabupaten. Hanya tidak semua ruas memiliki kualitas jalan yang bagus.
Advertisement
“Mungkin yang masih perlu ditekankan jalan di wilayah Utara dan Tengah, yang perbukitan itu. Di situ rawan bencana longsor,” kata Eni dalam podcast, Jumat (29/9/2023).
Eni menambahkan apabila infrastruktur fisik berupa jalan dapat dibangun dengan baik maka dampak positif yang ditimbulkan sangat tinggi. Menurut dia, pendidikan, perekonomian, kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas jalan kendati infrastruktur jalan bukan satu-satunya solusi.
Jelas dia, kendati peningkatan kualitas jalan mendesak dilakukan namun Pemkab belum dapat secara serentak membangun semua ruas jalan. Pasalnya, APBD Kulonprogo terbatas untuk ruas jalan yang dianggap prioritas dari sekian ruas jalan yang ada.
Ruas jalan kabupaten merentang di Kulonprogo sejauh 1.308 kilometer. Dari panjang tersebut, ruas jalan dalam kondisi bagus hanya 951,8 kilometer. Dengan begitu ada sekitar 350 kilometer ruas jalan yang berada dalam kondisi rusak dari ringan sampai berat.
“Kalau menghitung [ongkos perbaikan] Rp2,5 juta per meter atau Rp2,5 miliar per kilometer maka nilai [perbaikan] bisa lebih dari Rp2 triliun,” katanya.
Lebih jauh, Eni memberikan solusi atas kecilnya APBD Kulonprogo untuk peningkatan kualitas jalan. Dia mengatakan Pemkab Kulonprogo dapat memanfaatkan Dana Keistimewaan untuk membangun jalan. Pasalnya, kawasan Perbukitan Menoreh masuk dalam satuan ruang strategis (SRS).
“Perlu juga adanya inovasi bagi percepatan pembangunan jalan kabupaten. Tentu inovasinya lebih ke anggaran. Kami berusaha juga untuk menarik nasional juga. Kami akan coba untuk lakukan pinjaman daerah berupa PEN atau pemulihan ekonomi nasional,” ucapnya.
Dia kembali menegaskan percepatan pembangunan infrastruktur jalan sangat mendesak meski menurutnya kondisi jalan 72% bagus saat ini sudah cukup memadai mengacu pada standar pelayanan minimal (SPM). Jelas dia, kondisi jalan juga perlu diteropong dari kebermanfaatannya.
“Tentu yang terpenting adalah dukungan jalan itu untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, pengembangan budaya, sosial, dan pariwisata. Kami prioritaskan kepada hal-hal itu,” pungkasnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
Advertisement
Advertisement