9 Sumur di Gedongtengen Tercemar Mikrobiologi, Ini yang Dilakukan PDAM Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kemantren Gedongtengen mengadakan sosialisasi bersama PDAM Tirtatama terkait dengan pentingnya menggunakan air bersih dan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Jumat (13/10/2023). Sosialisasi tersebut juga menghadirkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja yang memaparkan dampak buruk konsumsi air yang sudah tercemar.
Kepala Seksi Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Jogja, Intan Dewani menjelaskan pengujian kualitas air sumur di Kemantren Gedongtengen yang dilakukan pihaknya menunjukkan cemaran paling parah terjadi karena faktor mikrobiologi. “Dari pengujian air sumur yang kami lakukan di sembilan titik menunjukan 100 persen sumur tersebut tercemar bakteri E. Coli,” katanya.
Advertisement
Kesembilan sumur di Kemantren Gedongtengen yang diuji DLH, jelas Intan, meliputi dua sumur kantor kelurahan, empat sumur sekolah, dan tiga sumur fasilitas umum. “Cemaran air sumur lainnya yang kami temukan ada cemaran fisika di mana bau, warna, dan rasanya yak kami uji dengan hasil 22 persen tercemar, justru dalam parameter kimia ini yang tidak tercemar sama sekali. Tetapi melihat sampel yang kami uji sangat terbatas di Gedongtengen ini maka tidak bisa merepresentasikan secara umum,” paparnya.
BACA JUGA: Sudah Tercemar, Ini Bahaya Air Sumur Jogja Jika Dikonsumsi
Sementara Kepala Dinkes Jogja, Emma Rahmi Aryani menjelaskan konsumsi terhadap air yang tercemar mikrobiologi bisa mengganggu kesehatan. “Dampaknya sangat buruk bagi kesehatan, bisa jadi stunning kalau dikonsumsi anak-anak, bisa juga menyebabkan diare hingga penyakit lain,” ucap dia.
Emma menjelaskan Dinkes Jogja merekomendasikan warga Kemantren Gedongtengen agar menggunakan air PDAM. “Kami dari Dinkes juga terlibat dalam pengawasan kualitas air PDAM Tirtatama, kami menguji kebersihan dan kesehatannya. Temuan kami menunjukan air PDAM ini terjamin keamanan dan kebersihannya, sehingga untuk menjaga kesehatan lebih baik mengambil dari sana,” ujarnya.
Direktur Bidang Umum PDAM Tirtatama, Shanti Adik Indri menjelaskan lebih jauh kualitas air produksinya dimana sudah didominasi diambil dari air permukaan dari Kali Progo. “Sudah sedikit sekali yang kami ambil dari sumur dalam yang juga punya potensi tercemar, air dari Kali Progo ini juga kami olah dengan teknologi mutakhir yang sudah sesuai standar dengan kualitas terbukti higienis dan sehat,” jelasnya.
Shanti menjelaskan pihaknya juga banyak memberikan kemudahan masyarakat Jogja yang tertarik menggunakan jasanya. “Kami ada program promo juga, dimana ini tentu sangat mengurangi biaya yang harus dibayar. Kemudahan-kemudahan lain juga kami berikan, termasuk pemasangan instalasi baru,” ucapnya.
Sementara itu Mantri Pamong Praja Kemantren Gedongtengen Ananto Wibowo mengapresiasi kehadiran berbagai pihak itu untuk menguatkan pemahaman masyarakatnya agar menggunakan air yang sehat dan berkualitas. “Kami sengaja mengundang kader PKK untuk mengikuti sosilisasi ini agar bisa disampaikan ke banyak elemen masyarakat lain juga,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement