Kasus Baru HIV di Jogja Landai, Dinas Kesehatan Mengintensifkan Pencegahan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja mencatat terdapat 59 kasus baru HIV di wilayahnya per Juni dari awal tahun ini. Total ada 1.549 orang yang teridentifikasi mengidap HIV di Jogja, meningkat dari 2022 dimana ada 1.490 kasus.
Sebelumnya ada 1.376 kasus HIV di Jogja pada 2021. Peningkatan orang dengan HIV di Jogja meningkat stabil dibawah 100 orang per tahun.
Advertisement
Pemkot Jogja memiliki Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan HIV 2023-2027. RAD ini disusun untuk mewujudkan zero kasus baru HIV di kota pelajar ini pada 2030 mendatang. Berbagai usaha penanggulangan untuk mewujudkan target tersebut dikoordinatori Dinkes.
Terbaru, Dinkes Jogja melakukan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS bagi lintas sektor yang berperan dalam pencegahan dan pengendalian pada Jumat (13/10/2023) lalu. “Kegiatan itu mengundang berbagai pihak dari lintas OPD ada Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial, dan lainnya, kami juga menghadirkan petugas-petugas puskesmas di wilayah untuk meningkatkan koordinasi,” jelas Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Jogja, Endang Sri Rahayu pada Jumat (20/10/2023).
Endang menerangkan berbagai langkah penanggulangan, terutama pencegahan sudah diupayakan Dinkes Jogja. “Puskesmas-puskesmas kami melakukan pemeriksaan, edukasi, hingga layanan-layanan lain yang tak diskriminatif,” katanya.
Puskesmas Gedongtengen, jelas Endang, jadi percontohan penanggulangan HIV yang terus melakukan peningkatan layanan. “Karena di Gedongtengen ini ada lokalisasi Pasar Kembang, jadi ekstra layanannya,” ujarnya.
BACA JUGA: Akar Rumput Golkar DIY Siap Dukung Gibran Jadi Bakal Cawapres Prabowo, Ini Syaratnya..
Layanan penanggulangan HIV di Puskesmas Gedongtengen, lanjut Endang, bahkan sampai melakukan pemeriksaan lapangan. “Dilakukan rutin mendatangi langsung para pekerja seks di sana, untuk memiliki kesadaran kesehatan seksual dan reproduksi agar tidak terjangkit HIV karena memang rentan,” ungkapnya.
Respons para pekerja seks terhadap layanan Puskesmas Gedongtengen dalam penanggulangan HIV, sambung Endang, sangat beragam. “Ada yang punya inisiatif tinggi untuk datang langsung ke puskesmas, ada yang perlu dirayu dibujuk begitu, ada macam-macam. Tapi kami tetap berusaha agar mereka mendapat layanan pencegahan dari memberikan pemahaman kesehatan seksual sampai melakukan pemeriksaan rutin,” katanya.
Ke depan penanggulangan HIV, terang Endang, akan lebih variatif lantaran berbagai dinas lain juga akan terlibat sesuai ranahnya masing-masing. “Sudah ada RAD yang detail pembagian perannya, tentu ini akan lebih dikoordinasikan lagi, supaya implementasinya dapat maksimal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada Sleman, Harda-Danang Gelar Silaturahmi dengan Ponpes Wahid Hasyim
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Kamis 21 November 2024
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 21 November 2024: Di Polsek Srandakan
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja, Sleman, Bantul dan Gunungkidul, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Advertisement