Advertisement

Dinkop UKM Dorong Pengolahan Limbah Minyak Jelantah

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 22 Oktober 2023 - 16:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Dinkop UKM Dorong Pengolahan Limbah Minyak Jelantah Ilustrasi minyak (Freepik)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Kulonprogo dorong pelaku UMKM untuk megolah limbah minyak jelantah. Pengolahan tersebut menjadi upaya pengendalian limbah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup selain juga menciptakan peluang usaha baru.

Kepala Dinas Koperasi UKM Kulonprogo, Iffah Mufidati, mengatakan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya pengendalian limbah seperti minyak jelantah. Sebab itu, pihaknya mengadakan bimbingan teknis (bimtek) pengolahan minyak jelantah beberapa hari lalu.

Advertisement

"Pemanfaatan limbah minyak jelantah yang merupakan limbah anorganik rumah tangga ini karena penggunaan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat," kata Iffah dihubungi, Sabtu (21/10/2023).

Pemanfaatan limbah tersebut juga diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk membuka usaha yang menguntungkan. Pasalnya limbah minyak jelantah dapat diolah menjadi sabun dan lilin dengan jenis yang bermacam-macam seperti aroma terapi.

"Selain membuat sabun cuci, peserta bimtek juga membuat lilin aroma terapi yang memiliki beberapa manfaat yaitu mengatasi insomnia, mengatasi tekanan dan nyeri pada otot, mengurangi stres, dan mempertahankan konsentrasi," katanya.

Lebih jauh, Iffah menegaskan pelaku UMKM harus lebih inovatif terhadap zaman yang bergerak maju. Dia berharap ada ide-ide kreatif ramah lingkungan yang dapat diwujudkan dalam produk bernilai ekonomis.

Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kulonprogo, Tristijanti, mengatakan limbah minyak jelantah dapat mencemari lingkungan apabila dibuang tanpa diolah terlebih dahulu.

“Memang bisa mencemari lingkungan. Makanya di tingkat rumah tangga idealnya ada bak kontrol yang isinya ada ijuk dan lain sebagainya. Itu bisa untuk nahan minyak, dari situ air limbah domestik sudah tidak mengandung minyak,” kata Tristijanti.

Tristijanti juga mengatakan DLH memiliki peran untuk mengedukasi atau mendorong masyarakat untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai jual seperti sabun dan lilin.

“Kami juga menjembatani masyarakat dengan perusahaan swasta yang mengelola limbah minyak jelantah. Kami juga mendorong agar minyak itu dijual ke bank sampah atau pengepul minyak jelantah yang ada di masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%

News
| Sabtu, 27 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement