Advertisement
Dinkop UKM Dorong Pengolahan Limbah Minyak Jelantah

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Kulonprogo dorong pelaku UMKM untuk megolah limbah minyak jelantah. Pengolahan tersebut menjadi upaya pengendalian limbah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup selain juga menciptakan peluang usaha baru.
Kepala Dinas Koperasi UKM Kulonprogo, Iffah Mufidati, mengatakan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya pengendalian limbah seperti minyak jelantah. Sebab itu, pihaknya mengadakan bimbingan teknis (bimtek) pengolahan minyak jelantah beberapa hari lalu.
Advertisement
"Pemanfaatan limbah minyak jelantah yang merupakan limbah anorganik rumah tangga ini karena penggunaan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat," kata Iffah dihubungi, Sabtu (21/10/2023).
Pemanfaatan limbah tersebut juga diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk membuka usaha yang menguntungkan. Pasalnya limbah minyak jelantah dapat diolah menjadi sabun dan lilin dengan jenis yang bermacam-macam seperti aroma terapi.
"Selain membuat sabun cuci, peserta bimtek juga membuat lilin aroma terapi yang memiliki beberapa manfaat yaitu mengatasi insomnia, mengatasi tekanan dan nyeri pada otot, mengurangi stres, dan mempertahankan konsentrasi," katanya.
Lebih jauh, Iffah menegaskan pelaku UMKM harus lebih inovatif terhadap zaman yang bergerak maju. Dia berharap ada ide-ide kreatif ramah lingkungan yang dapat diwujudkan dalam produk bernilai ekonomis.
Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kulonprogo, Tristijanti, mengatakan limbah minyak jelantah dapat mencemari lingkungan apabila dibuang tanpa diolah terlebih dahulu.
“Memang bisa mencemari lingkungan. Makanya di tingkat rumah tangga idealnya ada bak kontrol yang isinya ada ijuk dan lain sebagainya. Itu bisa untuk nahan minyak, dari situ air limbah domestik sudah tidak mengandung minyak,” kata Tristijanti.
Tristijanti juga mengatakan DLH memiliki peran untuk mengedukasi atau mendorong masyarakat untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai jual seperti sabun dan lilin.
“Kami juga menjembatani masyarakat dengan perusahaan swasta yang mengelola limbah minyak jelantah. Kami juga mendorong agar minyak itu dijual ke bank sampah atau pengepul minyak jelantah yang ada di masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement