Advertisement

Rapat Terbuka Senat SV UGM: Tunjukan Pertumbuhan Pendidikan Vokasional untuk Kemajuan Bangsa

Media Digital
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 16:07 WIB
Arief Junianto
Rapat Terbuka Senat SV UGM: Tunjukan Pertumbuhan Pendidikan Vokasional untuk Kemajuan Bangsa Rapat Terbuka Senat dalam rangka Puncak Dies Natalis ke-14 Sekolah Vokasi UGM di TILC UGM pada Jumat (27/10/2023). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Rapat Terbuka Senat dalam rangka Puncak Dies Natalis ke-14 Sekolah Vokasi UGM digelar tahun ini di Gedung TILC UGM, dengan mengusung tema Kolaborasi, Inovasi, Solusi dan Hilirisasi untuk Kemanusiaan dan Kesejahteraan. Di usianya yang sudah 14 tahun, sejumlah capaian mentereng terus ditorehkan SV UGM.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Agus Maryono dalam sambutannya mengungkapkan pembangunan SV UGM tetap menggunakan model organisasi atau gerakan. Pada konteks ini, posisi program saling menginspirasi antara satu dengan yang lain. "Kami dorong, kami bangun sehingga setiap elemen, setiap orang itu berpengaruh pada yang lain untuk maju secara berama-sama," kata Agus, Jumat (27/10/2023).

Advertisement

Pertumbuhan mahasiswa SV UGM terus meningkat tiap tahunnya. Jumlah mahasiswa SV UGM terus naik dari tahun 2021 yang jumlahnya 4191 mahasiswa, jumlahnya naik menjadi 5231 di 2022 dan naik kembali di 2024 menjadi 6024. Sebanyak 80 persen di antaranya mendapatkan subsidi UKT 20%-100%.

"IPK rata-rata sangat naik signifikan, sekarang 3,59. Hampir semuanya cumlaude. Kemudian MBKM kita juga baik dari 258 sekarang menjadi 636. Jadi di tahun 2023 ini terjadi kenaikan-kenaikan yang signifikan," ungkapnya.

Status akreditasi program studi D4 di SV UGM mencatat ada 16 prodi terakreditasi baik dan 2 prodi terakreditasi baik sekali. Satu prodi di SV UGM bahkan tercatat menyandang akreditasi unggul.

"Tahun ini kami punya 22 prodi dan insyallah tambah satu prodi sarjana terapan. Insyallah kami akan menambah delapan magister terapan, sedangkan tahun ini kita sudah punya satu magister terapan," tuturnya.

Agus mengatakan, 84,7% alumni SV UGM merupakan alumni bekerja atau lanjut studi. Hanya sekitar 15,39 saja alumni mencari pekerjaan. "Dari 84,7 persen yang bekerja itu, sebanyak 81 persennya kerja penuh waktu dan hanya 19 persen  kerja paruh waktu," lanjutnya.

BACA JUGA: Seminar Nasional Teknologi Terapan, Wadah Pendidikan Vokasional Membahas Penelitian Terapan

Hal lain yang tak kalah mengesankan, kata dia, 43,39% alumni SV UGM mendapatkan pekerjaan bahkan sebelum dinyatakan lulus. "Ini suatu perkembangan, dulu 30 persen, sekarang meningkat 43,39 persen mahasiwa dapat pekerjaan sebelum lulus," tegasnya.

Berbagai capaian ini berdampak pada capaian Indeks Kinerja Utama (IKU) SV di UGM. Pada IKU 1, di bidang kesiapan kerja lulusan, SV diungkapkan Agus menempati posisi kedua di UGM. "Karena hampir 50 persen tadi langsung bekerja," ungkapnya.

Sementara pada aspek IKU 2 yakni di bidang mahasiwa di luar kampus, SV menempati posisi pertama di UGM. "Karena mahasiswanya magang semua, jadi banyak," tandasnya. "Di IKU 6, kemitraan program studi urutan nomor satu. Ternyata dari 22 program studi itu kita 17 yang sudah punya kemitraan. Jadi masih ada lima prodi yang belum. Ini kita dorong sehingga 100 persen program studi punya kemitraan," jelasnya.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset dan Sistem Informasi UGM, Arief Setiawan Budi Nugroho mengungkapkan bahwa sejak berdiri,  SV UGM telah menjadi pelopor pendidikan vokasional berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman. "Sekolah Vokasi UGM telah menjadi pelopor dalam membekali para mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan dan etika yang dibutuhkan untuk sukses dalam dunia nyata," tuturnya.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementrian PUPR, Rachman Arief Dienaputra menilai pendidikan vokasi memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja. Keberadaan pendidikan vokasi yang terstruktur dan lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja akan membantu untuk mendapatkan pekerjaan dengan lebih mudah.

"Pendidikan vokasi berperan dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi negara. Dengan lulusan pendidikan vokasi yang andal dan berkualitas, sektor industri dan bisnis  akan memiliki kerja yang terampil. Yang dapat menghadapi persaingan global dengan lebih baik," kata dia.

Selain itu, pendidikan vokasi sebagai pendidikan tinggi yang menunjang penguasaan keahlian terapan memiliki tiga peran vital dalam pembangunan negara. "Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang perlu memahami dan menerapkan prinsip pendidikan dengan baik. Hal ini merupakan fondasi yang kuat untuk memutasi berbagai tantangan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement