Advertisement
Gandeng IKM, Kenalkan Batik untuk Generasi Z

Advertisement
SLEMAN—Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sleman menggelar Gebyar Batik Sleman di Atrium Jogja City Mall, Kamis (2/11/2023). Sebanyak 43 pelaku industri kecil menengah (IKM) fesyen dan nonfesyen yang digandeng dalam kegiatan ini memamerkan produk mereka masing-masing.
Gelaran ini dibuka dengan fashion show. Beberapa model berlenggak-lenggok membawakan produk batik milik IKM yang bernaung di bawah Dekranasda Sleman. Seluruhnya, mengenakan batik yang didominasi motif khas Sleman, yakni motif Parijoto Salak dan motif Daun Salak.
Advertisement
Ketua Panitia Gebyar Batik Sleman, Nyudi Dwijo Susilo menuturkan kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Batik Nasional dan gelaran Jogja International Batik Biennale (JIBB).
Agenda ini sekaligus menjadi salah satu upaya Dekranasda Sleman untuk memperkenalkan batik kepada Gen-Z. Untuk itu, kebanyakan produk batik pada Gebyar Batik Sleman terbilang kekinian. Motif batik yang dipamerkan telah diinovasi. Pada satu lembar kain batik tak hanya ada satu motif, tetapi dipadupadankan dengan motif-motif lainnya.
"Kami juga menggandeng sejumlah desainer muda. Mereka tidak melulu mendesain baju batik untuk seragam, dan cutting-nya lebih jelas. Misalnya ada outer kekinian yang bisa di mix and match dengan pakaian apa saja," kata Nyudi yang juga salah satu desainer muda di Sleman.
BACA JUGA: Anak Muda Diajak Peduli Kelestarian Batik Lewat Diskusi di Hotel The 1O1 Yogyakarta Tugu
Menurut Nyudi, Gen-Z dan generasi muda cenderung menggemari motif batik kombinasi. Pembuatannya juga dipadupadankan dengan kain polos ataupun lurik. Warnanya pun cenderung mengarah pada warna soft dan pastel. "Anak-anak sekarang lebih suka yang satu tone dan desainnya simpel," ujar pemilik Elganbynyudi itu.
Ketua Dekranasda Sleman, Sri Purnomo menyebut gelaran Gebyar Batik Sleman menjadi salah satu program kerja Dekranasda Sleman masa kerja 2021-2026. Kegiatan ini menjadi program berkelanjutan dalam rangka melestarikan warisan budaya tak benda, sekaligus menjadi ajang promosi dan branding bagi produk-produk batik di Sleman. Diharapkan, kegiatan ini mampu mewujudkan Dekranasda yang menembus lintas generasi.
"Sehingga IKM diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan menjadikan hasil produknya bisa didapatkan dengan mudah," ujar Mantan Bupati Sleman ini.
Sementara, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaku mengapresiasi gelaran ini. Baginya, agenda ini menjadi upaya kolaborasi Dekranasda bersama pembatik dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian batik. Dia juga mengimbau batik bisa dikenakan di lingkungan Pemkab Sleman dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman secara rutin. "Saya siap memberi edaran tentang penggunaan batik khas Sleman," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Laga Hidup Mati PSIS Semarang vs PSS Sleman, Penentu Masa Depan Laskar Mahesa Jenar dan Super Elja di Liga 1
- 10 Kalurahan di Gunungkidul Dinyatakan Lunas PBB, Ini Rinciannya
- Dampak Hujan dan Angin Kencang di Sleman, Pohon hingga Bangunan Pagar Roboh
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 9 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 9 Mei 2024, Berangkat dari dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
Advertisement