Pemkab Sleman Gelontorkan 33 Ton Gula Pasir dalam Pasar Murah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pmerintah Kabupaten Sleman bersama dengan Bulog dan stake holder setempat menyediakan gula pasir sebanyak 33 ton dalam Pasar Murah yang akan digelar 16-28 November mendatang.
Pasar murah yang digelar di 17 Kapanewon tersebut digelar untuk menekan harga gula pasir dan beras yang saat ini terus merangkak naik.
Advertisement
Kepala Bidang Usaha Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Kurnia Astuti, mengatakan tidak hanya beras dan gula pasir, ada minyak, terigu, tepung beras dan telur yang akan dijual di pasar murah.
"Untuk gula dijual lebih murah Rp 2.000 dari harga pasar. Pasar murah sendiri akan kami mulai dari Kapanewon Seyegan. Ini kami terus melakukan koordinasi untuk penyelengaraannya," kata perempuan yang akrab dipanggil Nia, Jumat (3/11/2023).
Nia mengungkapkan, saat ini harga gula pasir Sleman terus merangkak. Di beberapa pasar tradisional harga gula pasir saat ini menyentuh angka Rp 15.938/ kg hingga Rp16.500/ kg. Padahal bulan lalu masih di kisaran Rp12.000/kg.
BACA JUGA: Sultan Soal Lurah Maguwoharjo Tersangka Mafia Tanah Kas Desa: Biar Proses Hukum Berjalan!
"Untuk itu kami gelar pasar murah untuk menstabilkan harga gula pasir. Kami juga akan menggelar pasar murah jelang libur Natal dan Tahun Baru nantinya. Harapannya dengan pasar murah, tidak hanya harga gula pasir, harga beras juga akan stabil," jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sebelumnya mengaku telah memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) untuk menambah kuota gula pasir digelaran pasar murah. Hal ini untuk menekan harga sekaligus agar masyarakat bisa mendapatkan gula pasir dengan harga murah.
"Kemarin dalam rapat terbatas saya sampaikan untuk solusi cepatnya kita tambah dulu kuota gula pasir di pasar murah yang kita lakukan di tiap kapanewon itu. Awalnya per kapanewon itu 1,2 ton, kita tambah menjadi 2 ton. Adanya reduksi biaya distribusi yang kita berikan sehingga harga jual bisa jauh di bawah harga pasar," katanya.
Kustini menyebut bahwa variasi jenis gula serta berbagai merk penyedia memang sangat banyak yang beredar. Sehingga nantinya dibutuhkan koordinasi lebih lanjut untuk menentukan langkah yang diambil termasuk dalam pelaksanaan pasar murah mendatang.
"Karena kondisinya seperti itu, nanti kami lihat bagaimana perkembangan langkah yang kita lakukan ini dan kita tentu ada evaluasi juga. Sudah turun atau belum, dan kalau belum kita akan berikan intervensi seperti apa lagi. Kira-kira seperti itu," kata Kustini.
Terkait dengan kebutuhan gula pasir bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Kustini menambahkan bahwa mereka dapat mengakses gula pasir dengan harga murah melalui pasar murah di tiap kapanewon. Dengan kuota reduksi biaya yang telah ditambah, dirinya berharap hal itu dapat membantu masyarakat yang membutuhkan gula pasir dengan harga murah.
"Sementara intervensinya lewat pasar murah, dan para pelaku UMKM bisa datang ke sana. Mudah-mudahan dengan kuotanya ini kami tambah, cukup untuk masyarakat dan terutama pelaku UMKM kita. Serta kita harap harga [gula pasir] segera stabil," kata Bupati Sleman Kustini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement