Advertisement

Pemkab Bantul Siap Menata Ulang Kawasan Panggung Krapyak untuk Pariwisata Berkualitas

Newswire
Sabtu, 04 November 2023 - 12:47 WIB
Maya Herawati
Pemkab Bantul Siap Menata Ulang Kawasan Panggung Krapyak untuk Pariwisata Berkualitas Panggung Krapyak di wilayah Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Kabupaten Bantul. ist - Antara\\r\\n\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Panggung Krapyak yang menjadi bagian dari Sumbu Filosofi telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Pemkab Bantul pun berencana menata ulang kawasan di sekitarnya untuk meningkatkan kualitas pariwisata.

"Untuk Panggung Krapyak yang berada di wilayah Kabupaten Bantul, kami berencana untuk menata kembali berdasar quality tourism, pariwisata yang berkualitas," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Jumat (4/11/2023).

Advertisement

Menurut dia, penataan kawasan Sumbu Filosofi sebagai salah satu warisan dunia tidak hanya soal kuantitas saja, terlebih, Kabupaten Bantul memiliki paradigma untuk membangun kegiatan kepariwisataan berdasarkan quality tourism.

"Karenanya kami ingin Panggung Krapyak bisa menjadi kawasan yang semakin berwibawa dan berdampak pada nilai sejarah, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat sekitar," katanya.

BACA JUGA: Pabrik Narkoba Keripik Pisang di Bantul Sudah Beroperasi Selama Sebulan

Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan nilai-nilai yang ditambahkan pada kawasan Sumbu Filosofi akan diperhatikan dengan baik. Selain itu, Pemkab Bantul akan mempelajari seperti apa tujuh rekomendasi UNESCO sebelum melakukan aksi.

"Kami akan cermati rekomendasi yang diberikan UNESCO agar nanti eksekusinya jelas. Dan untuk pembentukan tim yang mengawal sumbu filosofi, kami harapkan betul seluruh tim yang terlibat benar-benar bersedia mengemban tugas dengan tanggung jawab," katanya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika memberi arahan meminta Bupati dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bantul mengawal dan menguatkan kolaborasi agar penataan kawasan Sumbu Filosofi bisa berjalan sesuai tujuh rekomendasi yang diberikan UNESCO.

"Kawasan-kawasan yang ada di Sumbu Filosofi, seperti Panggung Krapyak bisakah ditata ulang dan menambah nilai kawasan tersebut. Itu salah satu contohnya. Begitu pula dengan kawasan lainnya," Sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Digugat Praperadilan di PN Jaksel Oleh Sekjen DPR Indra Iskandar, Ini Kasusnya

News
| Sabtu, 18 Mei 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Punya Kedalaman 116 Meter, Hongyancun Jadi Stasiun Kereta Bawah Tanah Terdalam di Dunia

Wisata
| Jum'at, 17 Mei 2024, 12:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement