Advertisement

Harga Cabai Mahal, Warga Jogja Diminta Menanam di Rumah

Alfi Annisa Karin
Kamis, 09 November 2023 - 14:27 WIB
Maya Herawati
Harga Cabai Mahal, Warga Jogja Diminta Menanam di Rumah Tanaman cabai - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja Sukidi mendorong masyarakat untuk menyiasati mahalnya harga cabai yang terjadi beberapa waktu terakhir. Dia menyebut, masyarakat bisa menanam cabai secara mandiri di rumah. DPP Kota Jogja pun memiliki program pendampingan, sekaligus pemberian bibit cabai gratis bagi masyarakat.

"Kami galakkan menanam di rumah sendiri. Jadi kalau mau kreatif sedikit. Tidak usah banyak-banyak, tiga pot cukup," ujarnya, Kamis (9/11/2023).

Advertisement

Sukidi mengatakan dia juga turut menanam pohon di rumah. Dari 5 batang pohon yang dia miliki terbilang sering dipanen. Bahkan, saat harga cabai meroket seperti saat ini dia tak merasakan dampaknya. Hal ini lantaran kebutuhan cabai telah tercukupi dari pohon cabai yang dia tanam. "Panen terus, sampai bosan," katanya sembari bercanda.

Selain menanam cabai di rumah, mengeringkan cabai juga bisa menjadi siasat lain di tengah tingginya harga cabai. Masyarakat bisa membeli cabai dalam jumlah banyak saat harganya murah. Lalu, diawetkan dengan cara dikeringkan. Cara ini menurut Sukidi, bisa menjadikan cabai awet dalam jangka waktu lama, bahkan hingga satu tahun.

BACA JUGA: Beredar Kabar Bihun Asal Tiongkok Bercampur Plastik Dijual di Indonesia, Cek Faktanya

"Kami dorong kepada masyarakat dan pedagang. Cabai dikeringkan kemudian disimpan dalam plastik. Itu bisa sampai satu tahun, dijamin mutu cabai masih sangat bagus," ujarnya.

Dia menambahkan tingginya harga cabai beberapa waktu terakhir tak lepas dari faktor cuaca. Biasanya, hasil panen cabai pada bulan Maret hingga Juli cenderung akan melimpah. Kualitas cabai pun terbilang baik. Cabai akan tumbuh baik dengan sendirinya meski tanpa perawatan ekstra.

Namun sebaliknya, cabai pada bulan Agustus hingga Desember sulit diproduksi. Hal ini lantaran menurutnya mikroorganisme di dalam tanah mulai menetas. Sehingga dibutuhkan perawatan dan biaya operasional yang tinggi. "Imbasnya pada harga cabai yang mahal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Peringatan May Day, Ini Kata-kata Ucapan Hari Buruh 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

News
| Selasa, 30 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement