Advertisement
Cegah Penyakit Hewan Menular, Kulonprogo Maksimalkan Pemantauan Ternak

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo mengintensifkan investigasi dan pemantauan penyakit hewan menular strategis dan zoonosis untuk menjaga kesehatan ternak
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Trenggono Trimulyo di Kulon Progo, Sabtu, mengapresiasi kerja keras tim teknis kesehatan hewan dan tim puskeswan atas dedikasi mereka dalam melaksanakan kegiatan pemantauan.
Advertisement
"Upaya ini tidak hanya melibatkan deteksi dini penyakit tetapi juga melibatkan pendekatan preventif yang luas untuk melindungi kesehatan masyarakat dan hewan di Kabupaten Kulon Progo," kata Trenggono.
BACA JUGA : Peternak di Jogja Didorong Kantongi SKKH, Ini Keuntungannya
Ia mengatakan beberapa poin kegiatan utama yang dilakukan, seperti survei lapangan yang Komprehensif. Tim teknis kesehatan hewan dan tim puskeswan di setiap kapanewon secara bersama-sama melakukan survei lapangan yang melibatkan kunjungan ke peternakan, pasar hewan, dan wilayah rawan penularan penyakit.
"Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memetakan kondisi kesehatan hewan di berbagai lokasi," katanya.
Selanjutnya, pengambilan sampel yang teliti sebagai upaya mendeteksi potensi penyakit. Tim melakukan pengambilan sampel dari hewan-hewan tertentu yang memiliki risiko tinggi.
Sampel-sampel ini kemudian dianalisis secara laboratorium untuk mengidentifikasi adanya penyakit menular strategis dan zoonosis. "Untuk saat ini fokus pengambilan sampel adalah untuk investigasi parasit darah dan Penyakit PPR atau penyakit sampar pada kambing dan domba," katanya.
Sementara itu, petugas Puskeswan Sentolo Vika mengatakan timnya melakukan pemantauan penyakit hewan menular di area-area sekitar kandang penggemukan sapi tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit, terutama parasit darah ada di sapi kawasan tersebut atau tidak. Perlakuannya sama yaitu, diperiksa kesehatannya, diambil sampel darah, dan diberi injeksi vitamin.
Sampel yang dimasukkan ke BBVet Wates, kemudian akan diperiksa oleh petugas laboratorium terkait. Hasilnya biasa keluar dalam waktu kurang lebih empat hari. "Selanjutnya, petugas Puskeswan Sentolo akan mengkomunikasikan hasil laboratorium tersebut lalu menangani sesuai dengan hasil yang keluar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kejagung Periksa 2 Hakim Terkait Suap Putusan Terdakwa Korupsi Minyak Goreng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kongres Biasa ASKAB PSSI Kabupaten Sleman Bahas Topik Pembinaan Bibit Muda
- Juru Parkir dan Pedagang di Taman Parkir ABA Mengaku Belum Dapat Sosialisasi Resmi tentang Relokasi
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 13 April 2025, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 13 April 2025, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 13 April 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement