Memasuki Musim Hujan, Petani Gunungkidul Memulai Masa Tanam
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Hujan yang mulai mengguyur di wilayah Gunungkidul dimanfaatkan petani untuk awal masa bercocok tanam. Ditargetkan hingga akhir November sudah ada 33.000 hektare lahan yang ditanami.
Salah seorang petani di Kalurahan Rejosari, Semin, Giyanto mengatakan, wilayahnya sudah mulai hujan. Hal ini pun disambut baik karena pertanda musim tanam sudah tiba.
Advertisement
Ia mengakui persiapan musim tanam sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Adapun prosesnya dengan cara membersihkan area lahan, dilanjutkan mengolah hingga menaburi dengan pupuk kandang. “Sudah ada hujan dan bisa untuk ditanami,” kata Giyanto, Jumat (17/11/2023).
BACA JUGA: Polemik Program Nyamuk Wolbachia, Begini Penjelasan Lengkap Peneliti UGM
Dia menjelaskan, untuk komoditas di awal musim hujan dipilih menanam padi ketan yang dikobinasikan dengan ubi kayu. Giyanto berharap penanaman di awal musim penghujan bisa berjalan lancar sehingga panennya juga dapat dimaksimalkan. “Mudah-mudahan tidak ada masalah dan panenya bagus,” katanya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan BMKG diperkirakan musim hujan di Gunungkidul mulai dasarian kedua November. Namun demikian, di awal-awal curahnya baru sekitar 70-100 milimeter. “Untuk Desember diperkirakan curahnya sudah mencapai 300 milimeter,” kata Raharjo.
Meski saat ini intensitasnya masih rendah, namun ia mengklami sudah bisa untuk memulai masa tanam. Hasil pemantauan di lapangan, proses penaman sudah terlihat di zona selatan seperti di Kapanewon Girisubo, Rongkop, Tanjungasari, Tepus dan Saptosari. “Caranya dengan ngawu-awu, benih padi mulai ditebar di area lahan,” katanya.
Hingga sekarang sudah ada lahan sekitar 8.000 hektare yang ditanami. Ditargetkan pada akhir November 33.000 hektare lahan di Gunungkidul sudah ditanami.
Untuk komoditas, ia tidak menampik di awal penghujan didomonasi jenis padi. Namun demikian, ada juga lahan yang ditanami komoditas pangan lain seperti jagung, kacang tanah, ubi kayu dan lain sebagainya. “Mudah-mudahan dapat lancar dan panennya juga bisa dimaksimalkan,” katanya.
Menurut Raharjo, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, rutin memberikan bantuan alat pertanian modern seperti traktor dan lain sebagainya. Di sisi lain juga ada bantuan benih unggul kepada para petani. “Bantuan benih padi sudah disalurkan sehingga sekarang bisa ditanam di awal penghujan ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Terbitkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Bali
Advertisement
Hotel Harper Malioboro Hadirkan Kuliner Lokal Brongkos Daging Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cek Lokasi dan Jadwal Layanan SIM Keliling di Kulonprogo Kamis, 28 November 2024
- Ini Dia Tren Konsep Wedding 2025, After Party Jadi Utama
- Bawaslu DIY Ungkap Penurunan Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024, Ini Penyebabnya
- KPU Bantul Perkirakan Tingkat Partisipasi Pemilih pada Pilkada 2024 Menurun
- Berkurang Drastis, Disbud Bantul Hanya Dapat Kucuran Danais Rp12 Miliar di 2025
Advertisement
Advertisement