Advertisement
Apa Kabar Revitalisasi Sumber Bribin 2? Begini Penjelasan BBWSSO
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) berkomitmen membantu Gunungkidul dalam upaya mengatasi krisis air bersih saat kemarau dengan cara mengoptimalkan potensi-potensi sumber yang ada.
Salah satunya pemanfaatan instalasi pengolahan air di Bribin 2 atau Sindon di Kalurahan Dadapayu, Semanu. Diketahui sejak terjadinya Badai Cempaka di akhir 2017 lalu, instalasi sumber ini mati karena pompa-pompa hidrolik untuk mengangkat air terendam banjir sehingga tidak dapat dioperasikan.
Advertisement
Kepala BBWSO, Gatut Bayuadji mengatakan sungai bawah tanah Sindon yang macet sejak 2017 sudah diredesain untuk keperluan revitalisasi. Meski demikian, hingga sekarang belum bisa dilaksanakan karena masih dalam proses evaluasi. “Hasil asesmen nanti kami kabarkan untuk menentukan kebijakan terkait dengan sumber Bribin II,” kata Gatut, Minggu (19/11/2023).
Menurut dia, dengan potensi yang ada di Bribin II dapat memberikan potensi untuk pengembangan sehingga air yang dihasilkan bisa bermanfaat bagi Masyarakat. “Tentunya akan sangat membantu untuk pemenuhan air bersih bagi warga Gunungkidul sehingga akan kami optimalkan,” katanya.
Gatut menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, BBWSSO tidak hanya membangun instalasi pengolahan air maupun embung. Namun demikian, sambung dia, juga ada bantuan air bersih secara langsung di wilayah kerja yang meliputi Jateng dan DIY. “Sudah lebih dari 1 juta air bersih kami salurkan ke warga seperti Gunungkidul, Banyumas dan lainnya,” katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto berharap sungai bawah tanah Bribin 2 atau Sindon di Kalurahan Dadapayu, Semanu bisa kembali dioperasikan. Pasalnya, sejak terjadinya Badai Cempaka di akhir 2017 lalu, sarana pengelolaan air di instalasi tersebut macet hingga sekarang. “Kalau bisa dihidupkan lagi. Sebab dengan tambahan produksi, maka bisa memperkuat layanan di Kapanewon Tepus dan Rongkop,” katanya.
BACA JUGA: Mangkrak sejak 2017, Intalasi Sindon Gunungkidul Tetap Dijaga
Meski berada di wilayah Gunungkidul, namun pemkab maupun PDAM tidak memiliki kewenangan didalam pengelolaan Sumber Sindon. Pasalnya, kewenangan masih berada di tangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). “Kewenangan sepenuhnya berada di BBWSO. Kabar terakhir sudah ada review desain untuk menghidupkan kembali, tapi pelaksanaan perbaikan kami belum mengetahuinya,” kata Toto.
Ditambahkanya, pengoperasian Sindon dengan teknologi mikrohidro dengan cara membuat bendungan di aliran sungai bawah tanah. Adapun prosesnya harus dibor sedalam 104 meter. “Dengan teknologi ini maka air bisa mengalir sampai permukaan. Tapi karena pompa hidrolis terendam banjir akibat dampak Badai Cempaka, maka tidak bisa berfungsi hingga sekarang,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement