Advertisement
Kondisi Memprihatinkan, Warga Ingin Embung Batur Agung di Gunungkidul Diperbaiki

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Embung Batur Agung di Padukuhan Karangwetan I, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul kondisinya sangat memprihatinkan. Warga berharap kerusakan di area embung bisa diperbaiki sehingga tidak mangkrak seperti sekarang.
Salah seorang warga di Padukuhan Karangwetan I, Giyarno mengatakan, pembangunan Embung Batur Agung selesai pada akhir 2017 lalu. Fasilitas ini dibangun untuk mendukung budi daya pertanian dan pengembangan sektor kepariwisataan.
Advertisement
Namun demikian, sambung dia, tujuan tersebut tidak pernah terwujud hingga sekarang. Hal ini terlihat dari kondisi embung yang memprihatinkan karena rusak.
“Hanya berfungsi sekitar satu tahun. Setelah itu, terjadi kerusakan hingga sekarang,” kata Giyarno kepada Harianjogja.com, Senin (11/20/2023).
Menurut dia, dari sisi lokasi, keberadaan embung memiliki pemandangan yang indah sehingga layak dikembangkan untuk destinasi wisata. “Tapi sayangnya embung rusak sehingga tidak bisa menampung air secara optimal karena ada kebocoran di beberapa titik di lapisan geo membrane,” ungkapnya.
Giyarno berharap kerusakan ini bisa diperbaiki sehingga keberadaan Embung Batar Sriten bisa dioptimalkan. Salah satunya mewujudkan tujuan awal dari pembangunan, yakni untuk pengembangan pertanian dan kepariwisataan. “Kalau dibiarkan saja, maka semakin mangkrak dan kerusakannya bisa semakin parah,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Dukuh Karangwetan I, Sembodo. Menurut dia, sejak pertengahan 2019 mengalami kerusakan karena lapisan geo membrane bocor akibat dasar embung tidak rata.
BACA JUGA: Tetap Fokus saat Berkendara! Ini 10 Ruas Jalan Rawan Kecelakaan di Jogja
“Kemungkinan bocor ada tekanan dari atas karena terisi air. Sedang di bawah ternyata permukaan tidak rata sehingga batu-batu merobek lapisan geo membran sehingga bocor,” katanya.
Sembodo mengungkapkan, kebocoran embung membuat penampungan air tidak maksimal. Akibatnya, saat memasuki awal kemarau air sudah habis sehingga tidak bisa digunakan untuk perawatan tanaman pertanian milik warga.
“Sekarang memang ada sedikit airnya karena terisi dari air hujan yang turun beberapa waktu lalu. Tapi, untuk isian juga cuma sedikit,” katanya.
Sembodo berharap kerusakan ini bisa diperbaiki sehingga petani di sekitar embung dapat bisa memanfaatkan air dari embung pada saat musim kemarau. Di sisi lain, juga ada upaya pengembangan wisata karena sudah membuka jalan menuju puncak Batur Agung.
“Sebenarnya upaya penambalan sudah dilakukan, tapi rusak lagi. Mudah-mudahan bantuan lagi dari Kemendes PDT untuk perbaikan yang lebih baik sehingga embung bisa bermanfaat seperti tujuan awal saat dibangun,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kirim Kapal Bantu Rumah Sakit ke Gaza, Prabowo Dekati Menhan Mesir
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement