Advertisement
Mulai 1 Januari 2024 TPST Tamanmartani Beroperasi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman memastikan dua Tempat Pengolajan Sampah Terpadu (TPST) yang saat ini dalam tahap pembangunan siap untuk dioperasionalkan pada Januari 2024.
TPST Tamanmartani akan mulai beroperasi pada 1 Januari 2024 dan TPST Minggir akan mulai dioperasionalkan pada pertengahan Januari 2024.
Advertisement
Kepala DLH Sleman Epiphana Kristyani mengatakan pembangunan fisik TPST Tamanmartani tinggal finishing. Sementara untuk 3 modul mesin pengolahan yang akan ditempatkan di TPST Tamanmartani saat ini pengadaannyq telah mencapai 80 persen.
"Tinggal menunggu kedatangan alat. Nanti begitu datang tinggal pasang. Dan, di awal Desember ini kami targetkan sudah bisa dilakukan uji coba operasional," kata Epiphana, Kamis (30/11/2023).
Sementara untuk TPST Minggir, Epiphana menyebut saat ini pembangunannya terus dikebut. Sebab, pihaknya menargetkan TPST yang menempati lahan seluas 6.600 meter di tanah kas desa itu bisa dioperasionalkan pada pertengahan Januari.
"Saat ini masih dalam proses. Untuk operasional mungkin tidak bersamaan dengan TPST Tamanmartani. Pertengahan Januari lah kami targetkan bisa dioperasionalkan," jelas Ephipana.
Menurut Epiphana, baik TPST Tamanmartani maupun TPST Minggir akan menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel atau RDF (RDF).
Dimana sampah untuk TPST Tamanmartani memiliki kapasitas pengolahan sampah dalam bentuk RDF yang bisa dioptimal 80 ton/ hari. Sedangkan TPST Tamanmartani mampu mengolah sampah menjadi RDF sebanyak 60 ton/hari.
RDF ini akan dikirim ke PT SBI Cilacap selama 3 tahun untuk dijadikan bahan bakar. Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani oleh Pemkab Sleman dengan PT SBI beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Pembangunan TPST Tamanmartani Terus Dikebut, DLH Sleman: Sudah Finishing
Ketua Satgas Penanganan Sampah Pemkab Sleman, Dwi Anta Sudibyo mengatakan, pagu anggaran pematangan lahan TPST Tamanmartani sebesar Rp6,7 miliar dan konstruksi sebesar Rp7,4 miliar bersumber dari APBD Kabupaten Sleman. Selain itu, TPST Tamanmartani ini juga mendapatkan bantuan dari dana keistimewaan senilai Rp6,8 miliar. Sedangkan pagu anggaran operasional senilai Rp2,4 miliar.
Sementara untuk TPST Sendangsari, Minggir, menggunakan pagu anggaran untuk konstruksi senilai Rp9 miliar bersumber dari APBD Kabupaten Sleman. Selain itu, TPST Minggir juga dibantu Danais senilai Rp7,4 miliar.
"Adapun pagu anggaran untuk operasional Rp1,9 miliar," jelasnya.
Selain TPST Tamanmartani dan TPST Minggir, kata Dibyo, Pemkab Sleman juga akan membangung 2 TPST pada 2024. Saat ini ada lokasi yang kini telah siap dan tinggal menunggu izin pembangunan pada 2024 mendatang. Satu TPST akan dibangun di Caturharjo, Sleman, dan satu TPST yang akan dibangun di Kapanewon Turi. Untuk lokasi TPST Turi dan Caturharjo, sama-sama menempati tanah kas desa.
"Untuk yang Turi lahannya seluas 1,2 hektare. Yang di Kapanewon Sleman juga menempati lahan yang luas. Lokasi tentunya tidak akan mengganggu warga," terang Dibyo.
Mengenai teknologi yang akan digunakan untuk TPST Turi dan Caturharjo, Dibyo masih enggan mengungkapkan. Begitu juga dengan pagu anggaran pembangunan kedua TPST di Turi dan Caturharjo. "Sama seperti dua TPST lainnya, kami juga ajukan penggunaan danais untuk TPST Turi dan Sleman [Caturharjo]," ucap Dibyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rekrutmen Pendamping Desa, Mendes PDT: Tak Boleh Terlibat Parpol
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cuaca Mayoritas di Wilayah DIY Hujan Ringan Siang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 25 April 2025, Peredaran Uang Palsu di Jogja hingga SPMB 2025
- Puluhan Pasangan di Gunungkidul Jalani Sidang Isbat Pernikahan
- Bandara Adisutjipto Akan Adakan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
- Warga Baciro dan Organisasi Lintas Iman Rancang Langkah Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme
Advertisement
Advertisement