Advertisement

Punya Lahan, Bantul Siap Jika Ditunjuk Sebagai Lokasi Pengolahan Sampah Waste to Energy

Jumali
Jum'at, 25 April 2025 - 13:17 WIB
Jumali
Punya Lahan, Bantul Siap Jika Ditunjuk Sebagai Lokasi Pengolahan Sampah Waste to Energy Ilustrasi sampah organik - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-- Pemkab Bantul menyatakan siap apabila ditunjuk sebagai lokasi dibangunnya tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) dengan sistem "waste to energy". Bahkan, Pemkab Bantul menyebut telah ada lahan yang siap untuk dijadikan lokasi TPST dengan sistem "waste to energy".

"Kami sudah punya lahan, di samping ITF Bawuran kan masih ada sekitar 6 hektare. Kalau misalnya kementerian itu menunjuk Bantul, Bantul siap untuk dijadikan satu lokasi bagi instalasi waste to energy," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Jumat (25/4/2025).

Advertisement

Menurut Halim, sesuai dengan instruksi dari Presiden, ke depan, pengelolaan sampah diarahkan kepada sistem "waste to energy", sampah menjadi energi yang akan dibeli oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara). Sementara, sistem "waste to energy" di DIY saat ini masih sangat minimal, karena hasil olahan sampah masih berwujud RDF (kripik sampah).

BACA JUGA: Pola Pengolahan Sampah di Bantul Didorong Gunakan Waste to Energy

"Dan Waste to Energy ini yang dimaksud energi listrik. Di mana kata Pak Menteri ini sedang dinegosiasi dengan PLN. Nanti yang membeli [RDF] PLN. Rencananya begitu dari kementerian," imbuh Halim.

Namun untuk kepastian rencana tersebut, Halim menandaskan, sampai saat ini masih sebatas wacana dan belum ada kepastian kapan dimulai. Sebab, penerapan sistem "waste to energy" butuh kajian matang, termasuk mengenai koordinasi wilayah dan potensi untuk bisa diterapkannya sistem "'waste to energy". 

"Karena syaratnya, minimal kapasitas sampah yang diolah 1.000 ton per hari apabila dibuat instalasi "waste to energy". Apabila melihat tren sampah kita untuk se-DIY itu bisa. Tapi, semua perlu dikoordinasikan dengan daerah daerah lain di DIY," ungkap Halim.

Sebelumnya, di Bantul, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisal Nurofiq menyebut sampah dengan timbunan harian mencapai 1.000 ton akan ditangani langsung oleh Presiden melalui Kementerian LH dan beberapa menteri terkait melalui waste to energy.

"Jadi, sampahnya akan dijadikan energi untuk mengurangi tekanan lingkungan," katanya.

Dengan demikian, kata Menteri LH, energi dari sampah tersebut akan disubsidi oleh pemerintah, sehingga masuk di dalam jajaran on grid dari PLN.

"Sehingga, tahapan-tahapan yang dulu rumit, Pak Presiden minta dipotong semua regulasinya, prosesnya dipercepat, kemudian langsung oleh presiden, saya tidak ingin mendahului," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

DPR RI Minta Kemendagri Hati-hati Berikan Status Istimewa Suatu Daerah

News
| Jum'at, 25 April 2025, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement