Advertisement

Puluhan Transporter Angkut Sampah Terpilah dari 16 RW di Klitren Jogja

Lugas Subarkah
Kamis, 24 April 2025 - 19:37 WIB
Maya Herawati
Puluhan Transporter Angkut Sampah Terpilah dari 16 RW di Klitren Jogja Penggerobak mengangkut sampah ke Depo Pengok, Kamis (24/4/2025). Harian Jogja - Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Klitren, Kemantren Gondokusuman, menjalankan sistem pengelolaan sampah dengan menggunakan transporter sejak awal April 2025. sebanyak 57 transporter dikerahkan untuk mengangkut sampah yang telah terpilah dari warga.

Lurah Klitren, Asruri, menjelaskan secara bertahap sejak Maret 2025 jajarannya mulai menggunakan sistem transporter untuk mengangkut sampah dari rumah warga ke depo. “Sekarang sudah ada 57 transporter yang terdaftar,” ujarnya, Kamis (24/4/2025).

Advertisement

Puluhan transporter tersebut bertugas mengangkut sampah dari 16 RW di Kelurahan Klitren. Jumlah ini cukup banyak dibanding wilayah lain, di mana biasanya satu RW hanya ada satu atau dua transporter. “Karena di sini satu RW ada yang sampai enam RT. Jadi, satu RW dikaver lebih dari satu penggerobak, sekaligus mengantisipasi kalau ada penggerobak yang sakit,” katanya.

Dengan jumlah penggerobak tersebut, semua warga di Kelurahan Klitren sudah terkaver pengangkutan sampah. Meski demikian, beberapa warga ada yang menggunakan jasa pengelolaan sampah swasta seperti Pasti Kelola dan sebagainya.

Sampah dari warga diangkut oleh penggerobak ke Depo Pengok, yang digunakan oleh Kelurahan Klitren dan Demangan. “Sampah diambil sesuai jadwal, untuk pembayarannya diserahkan pada masing-masing RW atas kesepakatan dengan warga,” katanya.

BACA JUGA: Polisi Memperkosa Tahanan Perempuan, Polda Jatim Bertindak Cepat Pecat Anggota Polres Pacitan

Sampah yang diangkut oleh transporter adalah sampah yang sudah terpilah dan dikurangi. Untuk dapat menggerakkan warga agar memilah sampah diperlukan waktu beberapa bulan. Pihaknya mengedukasi warga untuk memilah sampah dengan melibatkan bank sampah.

Di Klitren terdapat 16 bank sampah yang tersebar di setiap RW. Bank sampah ini kegiatan utamanya mengelola sampah anorganik dari warga untuk disalurkan ke pengepul. Selain itu, bank sampah juga mengedukasi warga untuk mengelola sampah di tingkat rumah tangga, sekaligus melatih warga terkait dengan pengelolaan sampah organik, salah satunya dengan biopori.

“Tahun lalu kami sudah mendapatkan biopori sebanyak 648 unit. Sebagian besar rumah warga sudah mempunyai biopori,” kata dia.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja secara berkala memonitor pemanfaatan biopori. “Jadi selalu dipantau perkembangannya,” katanya.

Dengan bank sampah dan biopori, diharapkan sampah yang diangkut ke depo bisa terkurangi, sehingga beban pengelolaan sampah di TPS3R milik Pemkot Jogja lebih ringan. “Harapannya bisa mengurangi sampah yang dibuang ke depo,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Video Masinis Turun dari Lokomotif untuk Menyapa Anak Berkebutuhan Khusus

News
| Kamis, 24 April 2025, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement