Tingkatkan Skrining, Dinkes Bantul Temukan 132 Penderita HIV/AIDS hingga November 2023
Advertisement
Tingkatkan Skrining, Dinkes Bantul Temukan 132 Penderita HIV/AIDS Hingga November 2023
Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul temukan 132 penderita human immunodeficiency virus (HIV)/acquired immune deficiency syndrome (AIDS) hingga November 2023. Untuk meningkatkan temuan penderita HIV/AIDS. Dinkes Bantul menggencarkan skrining pada populasi berisiko.
Advertisement
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Bantul, Feranose Panjuantiningrum menyampaikan upaya peningkatan temuan penderita HIV/AIDS dilakukan Dinkes Kabupaten Bantul dengan meningkatkan sasaran skrining.
“Yang telah kita lakukan penemuan kasus mulai dari mobile visiting, dan skrining di populasi berisiko. Kami juga sudah melakukan penguatan layanan,” ujarnya melalui telepon, Jumat (1/12/2023).
Baca Juga: Ratusan Warga Gunungkidul Meninggal Dunia Akibat Terjangkit HIV-Aids
Tahun lalu skrining dilakukan terhadap sekitar 17.000 orang berisiko, sementara tahun ini sasaran skrining meningkat sekitar 3.000 orang dengan menyasar 20.062 orang beresiko. Dari jumlah skrining tersebut, jumlah temuan HIV tahun 2022 mencapai 160 orang, dan temuan AIDS mencapai 52 orang. Sementara temuan hingga November 2023, jumlah temuan penderita HIV mencapai 97 orang, dan temuan AIDS mencapai 37 orang. Jumlah tersebut masih lebih kecil daripada temuan kasus HIV/AIDS pada 2022.
Baca Juga: Penurunan Infeksi Baru HIV di Indonesia Mencapai 54 Persen
Dia menyampaikan Dinkes Kabupaten Bantul telah melakukan skrining kepada beberapa populasi berisiko terpapar HIV AIDS, antara lain ibu hamil dan penderita tuberculosis (TBC), dan penderita penyakit menular seksual. Saat ini menurut dia, seluruh ibu hamil di Kabupaten Bantul menjalani skrining HIV AIDS, sementara masih ada beberapa penderita TBC akan menjalani skrining dalam waktu dekat.
“[Penderita] TB belum 100 persen [skrining] terutama anak-anak, namun sebagian besar sudah kami cek,” katanya.
Menurut dia, bagi masyarakat yang reaktif terhadap HIV AIDS dapat melakukan pemeriksaan di setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul. Menurutnya, saat ini diagnosa HIV AIDS dapat dilakukan di setiap puskesmas.
Baca Juga: 18 Puskesmas di Jogja Jadi Rujukan Penanganan HIV/AIDS
Diketahui HIV merupakan virus yang menginfeksi sel darah putih yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS merupakan sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Orang yang terinfeksi HIV memerlukan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menekan jumlah virus HIV di dalam tubuh. Penemuan kasus tersebut pada stadium awal dan segera mendapatkan pengobatan ARV, membuat seseorang tidak jatuh pada HIV stadium lanjut (AIDS).
Sementara untuk menekan angka penyebaran HIV/AIDS, menurut dia, Dinkes Kabupaten Bantul menggandeng lintas stakeholder untuk dapat menggencarkan sosialisasi dan edukasi terkait penyebaran dan penanganan HIV/AIDS. Kemudian saat ini Dinkes Kabupaten Bantul bersama dengan beberapa stakeholder tengah merancang Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan HIV/AIDS. Diperkirakan RAD tersebut dapat digunakan tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 21 November 2024: Di Polsek Srandakan
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja, Sleman, Bantul dan Gunungkidul, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 21 November 2024
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
Advertisement
Advertisement