Advertisement
Sempat Dianggap Hama, Bunga Amarilis Patuk Kini Jadi Primadona Wisatawan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Wisata taman bunga amarilis di Patuk, Gunungkidul sudah dikunjungi ribuan pengunjung hingga Senin (4/12/2023). Meskipun baru dibuka untuk umum pada 23 November lalu, wisatawan mancanegara juga sudah banyak berkunjung ke taman amarilis itu.
Bunga yang mekar hanya sekali dalam setahun untuk menyambut musim penghujan ini ternyata sebelum tenar sempat dianggap hama oleh masyarakat Patuk, Gunungkidul. Kini banyak warga Patuk turut membudidayakannya untuk dijual ke wisatawan.
Advertisement
Salah satu pengelola taman amarilis di Patuk, Mustakim Joni Mustofa menerangkan anggapan hama itu lantaran bunga amarilis mengganggu lahan masyarakat. “Lalu pada 2002 itu bapak saya, Sukardi, itu mulai menanamnya di pekarangan hingga akhirnya viral pada 2015. Sejak viral dan dikunjungi wisatawan itu banyak masyarakat di sini mulai membudidayakannya,” terangnya, Senin (4/12/2023).
BACA JUGA : Kebun Bunga Amarilis di Gunungkidul Bermekaran, Siap Sambut Wisatawan
Joni yang mengelola Kebun Budidaya Pelestarian Populasi Amarilis ini menjelaskan kini kunjungan wisatawan ke tempatnya dalam sehari mencapai 300 orang. “Kalau pas weekend seperti kemarin itu bisa mencapai 1,2 ribu orang,” katanya.
Tak hanya wisatawan dalam negeri, jelas Joni, terdapat setidaknya lima wisatawan mancanegara yang pekan lalu mengunjungi taman amarilis itu. “Ada dari Singapura, Malaysia, Rumania, Thailand, dan Amerika, lumayan juga sudah dikenal luas ini bisa meningkatkan ekonomi warga sekitar juga,” ujarnya.
Joni tak sendiri mengelola taman amarilis di Patuk, setidaknya sudah ada dua taman lain yang turut membudidayakan bunga itu dan membuka kunjungan wisatawan juga. “Kami mengelola ini perorangan, tapi tetap semuanya kompak karena yang menikmati hasilnya tidak hanya keluarga saya saja tapi juga tetangga sekitar,” katanya.
Salah satu wisatawan yang sedang berkunjung, Amanda Putri, 22, menyebut tertarik berkunjung ke taman amarilis karena pemandanganya indah. “Tahu dari TikTok, baru kali ini juga berkunjung dan sangat menarik tempatnya,” jelas mahasiswa kampus swasta di Jogja itu.
BACA JUGA : Hujan Tak Kunjung Turun, Bunga Amarilis di Patuk Telat Mekar
Soal harga tiket masuk, menurut Amanda, cukup terjangkau hanya Rp10 ribu saja. “Cukup murah dan terjangkau, mungkin kalau tahun depan mekar lagi akan kesini lagi juga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com pada Rabu 17 September 2025
- Kapolres Kulonprogo: Jaga Warga Punya Peran Penting di Kamtibmas
- Seorang Petani di Dlingo Bantul Meninggal Diduga Minum Pestisida
- Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
- SMA-SMK di Gunungkidul Siap Gelar Ujian TKA di Awal November
Advertisement
Advertisement