Advertisement
UPDATE BREAKING NEWS: Empat Awan Panas Guguran Terjadi di Merapi, Terjauh Jarak Luncurnya Mencapai Tiga Kilometer
Pengamatan visual BPPTKG menunjukkan guguran awan panas, Rabu (15/3/2023) - Ist BPPTKG
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Total empat awan panas guguran (APG) terpantau terjadi di Gunung Merapi pada Senin (4/12/2023). Salah satu APG bahkan memiliki jarak luncur hingga tiga kilometer.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menerangkan ada empat APG yang terjadi pada Senin (4/12/2023). Merujuk catatan yang ada, empat awan panas guguran tersebut terjadi hanya dalam kurun waktu 24 menit. Jarak antar APG paling dekat terjadi hanya empat menit yakni pada APG pertama dan APG kedua.
Advertisement
"Pukul 17.12 WIB [APG] dengan amplitudo maksimal 30 milimeter, durasi 244 detik, jarak luncur 2400 meter arah hulu Kali Boyong," kata Agus.
Baca Juga:
Merapi Luncurkan Awan Panas ke Kali Boyong, Masyarakat Diimbau Jauhi Area Bahaya
Terjadi Dua Awan Panas Guguran di Gunung Merapi
Baru Saja, Awan Panas Terjadi di Gunung Merapi
APG berikutnya terjadi empat menit berselang dari awan panas guguran pertama, tepatnya pada pukul 17.16 WIB dengan amplitudo maksimal 53 mm. Durasi APG kedua ini juga jauh lebih panjang yakni 300 detik.
Selain itu APG kedua memiliki jarak luncur paling jauh dibanding dengan tiga APG lainnya yakni menjadi tiga kilometer. "Jarak luncur 3000 meter arah hulu Kali Boyong," tegasnya.
Selanjutnya kejadian APG berikutnya terjadi pada pukul 17.23 WIB dengan Amplitudo maksimal 53 milimeter dan durasi 210 detik. Jarak luncur APG ketiga ini mencapai 2000 meter arah hulu Kali Boyong.
Kejadian APG keempat terjadi pada Pukul 17.36 WIB. APG ini beramplitudo maksimal 50 milimeter dan berdurasi 124 detik. Jarak luncur APG keempat ini mencapai 1200 meter arah hulu Kali Krasak.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Walhi Sebut Ada Potensi Pencemaran Lingkungan di Proyek PSEL
- Bupati Bantul Minta APBKal Alokasikan untuk Penanganan Sampah Organik
- Terdampak Jalan Prambanan-Lemahbang, Warga terima SHM
- Tiga Buah Lokal Jogja Diajukan untuk Sertifikasi Varietas
- Ratusan Paket Sembako Didistribusikan untuk Ojol di Jogja
Advertisement
Advertisement




