Advertisement

Ade Armando Dilaporkan ke Polda DIY Terkait Ucapan Politik Dinasti di Jogja

Catur Dwi Janati
Rabu, 06 Desember 2023 - 15:27 WIB
Sunartono
Ade Armando Dilaporkan ke Polda DIY Terkait Ucapan Politik Dinasti di Jogja Suasana massa aksi mengatasnamakan Aliansi Masyakarat Jogja Istimewa melaporkan politikus PSI, Ade Armando ke Polda DIY pada Rabu (6/12/2023) atas perkataannya yang menyebut politik dinasti ada di DIY. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN —Sejumlah massa mengatasnamakan Aliansi Masyakarat Jogja Istimewa melaporkan politikus PSI, Ade Armando ke Polda DIY atas perkataannya yang menyebut politik dinasti yang ada di DIY.

"Hari ini kita akan melaporkan Ade Armando terkait dugaan ujaran kebencian kepada Sultan dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Prihadi pada Rabu (6/12/2023) di halaman Mapolda DIY.

Advertisement

Prihadi tak ingin kejadian semacam itu terus berulang. Harus ada efek jera kata Prihadi bagi yang bersangkutan, tidak hanya sekadar permintaan maaf.

BACA JUGA : Ade Armando Bicara Politik Dinasti, Wakil Ketua DPRD DIY: Memalukan

"Jadi kita tidak ingin peristiwa itu berulang terus, sehingga kita mesti memberikan efek jera supaya yang bersangkutan tidak hanya sekadar minta maaf. Karena peristiwa semacam ini sudah sering dilakukan oleh Ade Armando maupun partainya," katanya.

Dalam pelaporan ini, aliansi membawa bukti video. Aliansi kata Prihadi akan menggunakan UU ITE terkait pasal 27 ayat 3 maupun Pasal 28 ayat 2. "Nanti untuk urusan hukumnya nanti dari tim lawyer," katanya.

Ujaran kebencian yang dimasukkan Prihadi merujuk video postingan yang bersangkutan di X (Twitter) yang mengaitkan tentang Jogja dengan masalah politik dinasti. "Masalah politik dinasti yang kemudian Ade Armando mengarahkan Jogja ini lah yang politik dinasti. Padahal kita ketahui memang Jogja ini dari awal daerah istimewa,"

Padahal lanjut Prihadi, DIY menjadi daerah istimewa yang memang dalam hal tata pemerintahannya Jogja sudah lebih dahulu merupakan sebuah kerajaan. Kemudian bergabung ke Indonesia pasca kemerdekaan. "Oleh karena itu ketika ini kemudian diutak-atik lagi tentu menjadi masalah bagi masyarakat Jogja," ucapnya..

Kuasa hukum Alianasi Masyarakat Jogja Istimewa, Hillarius Ngajimerro mewakili Aliansi Masyakarat Jogja Istimewa melaporkan AA karena diduga keras telah melakukan kegaduhan sebagaimana diatur dalam undang-undang ITE nomor pasal 28 ayat 2.

"Hari ini kami sudah melaporkan resmi dan sebentar lagi kami akan diproses di Ditreskrimsus Polda DIY atas dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang bernama AA itu," ungkapnya. 

Meski perisitiwa dan terlapor berada di Jakarta, tapi karena Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa merasa berkepentingan terhadap pernyataan AA, sehingga aliansi Jogja mengadukan dan melaporkan AA ke Polda DIY.

"Sudah ada laporan tadi sudah diperlihatkan pada teman-teman ini adalah bukti tanda terima laporan," ujarnya. 

Menurut Hillarius, di dalam UUD 1945 Pasal 18 B memberi tempat bagi daerah khusus dan daerah Istimewa. Di dalam UU keistimewaan DIY No.3/2012 juga diatur tentang keistimewaan. 

"Jadi tidak ada yang salah dengan dinasti di Jogja karena itu bukan maunya Sultan atau Ngarso Dalem tapi itu sudah diatur oleh undang-undang, itu yang membuat kemudian masyarakat Jogja terganggu dan hari ini saya kira ada juga yang marah terhadap apa yang disampaikan oleh AA," tegasnya. 

Terkait dengan bukti tim telah menyiapkan bukti video, tangkapan layar WhatsApp dan Twitter yang dilampirkan di dalam laporan ke Polda DIY. Hillarius juga sempat menunjukan surat penerimaan laporan yang diajukan Prihadi selalu koordinator Aliansi Masyakarat Jogja Istimewa. 

"Pasal yang dilaporkan kepada terlapor AA adalah pasal 28 ayat 2 atau 27 ayat 3 tentang undang-undang ITE. Penyebaran kebencian yang menimbulkan kegaduhan dalam masyarakat yang golongan dan sara," tegasnya. 

BACA JUGA : Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Massa Aksi Ancam Copot Semua Baliho PSI di DIY

Salah satu peserta aksi, Slamet Santoso yang merupakan PKL Malioboro sekaligus masyarakat merasa sangat prihatin atas pernyataan Ade Armando yang mengategorikan Jogja sebagai dinasti politik. Slamet menegaskan jika Jogja adalah tempat istimewa. "Pernyataan Ade Armando telah membuat tidak nyaman karena sangat mengganggu sekali kedaulatan, harkat martabat DIY," katanya.

"Kami selaku masyarakat Jogja tidak menerima dan akan menuntut Ade Armando yang supaya diproses secara hukum," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pengusaha Asing Lobi Luhut Supaya Batalkan Aturan Impor Baru

News
| Jum'at, 10 Mei 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Makan Murah di Jogja Versi Mahasiswa, Cek Tempatnya

Wisata
| Kamis, 09 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement