Advertisement
Musim Tanam, Petani Kulonprogo Diminta Mempercepat Masa Tanam

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Musim tanam telah tiba. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, mengimbau petani mematuhi musim tanam dengan melakukan percepatan pengolahan lahan sawah supaya masa tanam tidak mundur terlalu lama.
Ketua Tim Kerja Pengembangan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Kirmi di Kulonprogo, mengatakan percepatan pengolahan lahan bisa dilaksanakan dengan bekerja sama dengan operator alat mesin pertanian pompa air (alsistan) wilayah lain.
Advertisement
"Ke depan kami upayakan adanya asosiasi traktor se Kulonprogo dalam rangka percepatan olah tanah," kata Kirmi, Kamis (7/11/2023). Ia mengimbau petani tetap mematuhi musim tanam sebagai mana diatur dalam peraturan bupati, agar tanam serentak dan terhindar dari serangan hama.
Terkait dengan mundurnya tanam padi di beberapa wilayah, ternyata dipengaruhi oleh keringnya tanah sebagai akibat tingginya suhu pada Agustus sampai Oktober 2023. "Hal ini berdampak pembasahan tanah sawah memerlukan waktu yang lebih lama," katanya.
BACA JUGA: Ribut-Ribut Politik Dinasti di DIY, Kaesang Mempersilakan Ade Armando Keluar dari PSI
Sementara itu, staf Bidang Produksi dan Perlindungan Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Heri Sugiyanto mengatakan saat ini, luas tanam yang mundur masa tanamnya seluas 352 hektare di Nanggulan. "Kami berupaya bersama jajaran penyuluh pertanian mendorong percepatan olah lahan, lanjut tambah tanam," kata Heri.
Ia mengatakan masa tanam golongan I, air sudah mengalir sejak 1 Agustus, dan dilanjutkan pengolahan lahan dan September sudah tanam. Namun hingga saat ini, air belum mengalir secara maksimal dan petani juga belum mengolah sawah.
"Tutup tanam untuk golongan pertama pada November. Kami berharap hujan segera turun, sehingga tidak mempengaruhi pola tanam di Kulonprogo," katanya.
Menurut dia, kendala lain mundurnya masa tanam padi di Nanggulan dan Kalibawang lebih disebabkan debit saluran Kalibawang berkurang. "Selanjutnya, keterbatasan tenaga kerja dalam pengolahan lahan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Pelatih Sajuri Syahid: Pernah Gadaikan SK PNS Demi Persiba Bantul, Kini Fokus Mengajar di SMAN 1 Sewon
- Gelar FGD, Pemkab Gunungkidul Pastikan Implementasi JKN Semakin Baik
- Jelang Kurban, Ternak di Gunungkidul Wajib Kantongi Surat Kesehatan Hewan
- Soal Kelanjutan Rencana Pengembangan Wisata Malam Parangtritis, Begini Kata Dispar DIY
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
Advertisement