Advertisement

Satpol PP DIY Punya Seragam Baru, Terinspirasi dari Pakaian Bregada Surakarsa Kraton

Alfi Annisa Karin
Jum'at, 08 Desember 2023 - 08:37 WIB
Ujang Hasanudin
Satpol PP DIY Punya Seragam Baru, Terinspirasi dari Pakaian Bregada Surakarsa Kraton Personil Satpol PP DIY saat mengenakan seragam baru yang terinspirasi dari Pasukan Bregada Surakarsa Kraton / Dokumentasi Satpol PP DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ada yang berbeda pada personil Satpol PP DIY, Kamis (7/12). Bertepatan dengan Kamis Pahing, anggota Satpol PP DIY mengenakan seragam baru.

Seragam ini tampak spesial. Desainnya dibuat dengan tetap menonjolkan unsur kebudayaan di dalamnya. Sekilas, seragam baru ini hampir tak ada bedanya dengan baju adat Jawa. Namun, tetap menggunakan beberapa lencana yang dipakai pada seragam nasional.

Advertisement

Bagi laki-laki, seragam atasan dibuat bak model beskap. Namun, tetap menggunakan warna hijau khas Satpol PP DIY. Seragam juga dikombinasikan dengan kain batik motif kambil secuil. Ada juga sabuk atau lonthong dan ikat pinggang atau kamus. Pada bagian kepala merupakan blankon yang dimodifikasi dan ditutup dengan topi. Tentu saja, tidak ketinggalan keris yang terpasang di sisi samping. Sementara, untuk alas kaki dipadupadankan dengan sepatu PDL Satpol PP yang berwarna cokelat muda.

Atribut pada seragam perempuan juga hampir sama. Perbedaan hanya terletak pada atribut kepala. Secara pakem, perempuan menggunakan sanggul. Lalu, di atasnya disematkan barer. Namun, jika mengenakan hijab, maka langsung bisa menggunakan baret.

Kabid Pembangan Kapasitas Satpol PP DIY Joko Nuryanto menjelaskan, ide awal pencetusan seragam baru ini sejatinya telah direncanakan lama. Dia tak ingat pasti, tapi yang jelas sekitar setahun atau dua tahun lalu. Joko mengatakan, awalnya seragam ini seutuhnya terinspirasi dari seragam Pasukan Surakarsa Kraton. Warnanya pun tadinya dibuat mirip, yakni warna putih. Desain ini lantas dia konsultasikan ke pihak Kraton. Lalu Kraton juga turut menyempurnakan desain seragam baru Satpol PP DIY ini.

Joko menjelaskan, secara filosofis Surakarsa bermakna prajurit yang pemberani dengan tujuan selalu menjaga keselamatan Adipati Anom atau Putra Mahkota. Pada upacara Garebeg, Bregada Surakarsa bertugas mengawal gunungan yang dibawa ke Masjid Gedhe. Namun, kembali lagi. Meski terinspirasi dari pakaian Bregada Sukarsa, tapi atribut-atribut nasional tetap disematkan.

"Atributnya masih sama dengan seragam Satpol PP, kecuali jarik dan perlengkapan lainnya yang kecil-kecil ini memang semuanya dari Kraton," jelas Joko saat ditemui di Kantor Satpol PP DIY, Kamis (7/12).

BACA JUGA: Satpol PP DIY Lakukan Percepatan Pembentukan Jaga Warga

Seragam Satpol PP DIY yang baru ini diluncurkan sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, sempat viral juga di jagad media sosial. Sementara, Kamis kemarin menjadi kali pertama personil Satpol PP DIY tampil dengan mengenakan seragam baru yang kental akan nuansa Jawa ini. Rencananya, seragam ini akan digunakan setiap Kamis Pahing. Sehingga, personil Satpol PP DIY tak lagi mengenakan pakaian adat Jawa.

Selain itu juga akan digunakan pada gelaran upacara adat seperti grebeg. Tak hanya ASN di kantor, seragam ini juga digunakan bagi personil Satpol PP DIY di lapangan. Joko menyebut, seragam baru Satpol PP ini menjadi salah satu wujud menguatkan DIY sebagai Kota Budaya. Pengadaannya juga didukung sepenuhnya oleh Dana Keistimewaan (Danais).

"Kita mendukung bahwa muatan keistimewaan di DIY termasuk menonjolkan budaya dari sisi pakaian tradisional Jawa Kraton Ngayogyakarta," imbuhnya.

Joko mengatakan, diawal peluncurannya, seragam baru ini baru dipakai di lingkup Satpol PP DIY. Termasuk personil di lapangan. Beberapa juga telah memakai seragam baru untuk bertugas melakukan pengamanan sebuah kegiatan di Hotel Marriot. Lalu, ada juga personil yang berjaga pada kegiatan di Kompleks Kepatihan. Terkecuali bagi personil yang punya ketugasan mengawal gubernur dan wakil gubernur. Mereka tetap diperkenankan mengenakan pakaian batik.

Menurut Joko, para personil Satpol PP sejauh ini menyambut baik. Di hari pertama mereka antusias untuk mengenakan seragam baru. Bahkan, ada rasa bangga saat mengenakan pakaian itu lantaran membawa identitas budaya Jawa dalam bentuk pakaian adat. Apalagi, Satpol PP kerap bertemu dengan masyarakat.

Secara tidak langsung, ini juga menjadi upaya untuk mengenalkan pakaian adat Jawa kepada masyarakat. Meskipun, sesekali masih butuh penyesuaian. Ini lantaran lebih banyak personil yang bertugas di lapangan. Tentunya aktivitas dan mobilitas terbilang padat. Sehingga, seragam sedikit terasa panas."Tapi, tidak menyurutkan teman-teman untuk tetap memakai seragam baru ini," kata Joko.

Tak hanya berhenti sampai di sini. Nantinya, seragam baru juga akan diberikan kepada jajaran Satpol PP di kabupaten/ kota. Targetnya, tahun depan seluruh personil Satpol PP se-DIY bisa mengenakan seragam baru ini secara bertahap. Namun, menurut Joko soal pengadaan dan pembiayaan masih harus dibicarakan lebih dalam lagi ke depannya.

Di sisi lain, peluncuran seragam baru ini juga turut mendapat perhatian dari Satpol PP daerah lain. Ini menjadi inspirasi bagi mereka untuk memiliki seragam yang menonjolkan kekhasan dari masing-masing daerah. Menurut Joko, ini sah-sah saja dilakukan."Sepanjang, atribut seragam nasional Satpol PP tetap disematkan," ujarnya.

Video peluncuruan sergam baru Satpol PP DIY ini juga sempat ramai menjadi perbincangan di jagad media sosial Tiktok. Pada video yang diunggah oleh salah satu pengguna Tiktok, bahkan telah disaksikan oleh lebih dari 490 viewers. Unggahan itu juga memunculkan berbagai komentar. Banyak netizen yang juga melontarkan pujian. (Alfi Annissa Karin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement