Advertisement
Libur Akhir Tahun, Okupansi Hotel di DIY Diprediksi Capai 70 Persen
![Libur Akhir Tahun, Okupansi Hotel di DIY Diprediksi Capai 70 Persen](https://img.harianjogja.com/posts/2023/12/11/1157868/dsc09980-1.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PHRI DIY memprediksi okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel pada libur panjang akhir tahun nanti mencapai 60%-70%.
Kunjungan akan mulai meningkat ke wilayah setempat pada minggu ketiga Desember nanti dan mencapai puncaknya pada 24, 25, 30 dan 31 Desember 2023.
Advertisement
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo menjelaskan jumlah reservasi hotel di wilayah DIY ditargetkan mencapai rata-rata 65% secara keseluruhan pada libur panjang akhir tahun nanti.
Selain masa libur akhir tahun, reservasi hotel masih akan signifikan pada periode 6-20 Januari mendatang dengan tingkat keterisian mencapai 45%.
"Tingkat reservasi di periode 20 Desember hingga 2 Januari 2024 sudah mencapai 45 persen. Tingkat kunjungan terutama banyak di wilayah Kota Jogja dan Sleman. Untuk Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo masih 40 persen," jelasnya, Senin (11/12/2023).
Menurut Deddy, sejak 10 peningkatan reservasi sudah mulai terlihat di sejumlah hotel di wilayah DIY. Wisatawan banyak yang menginap rata-rata memesan langsung ke hotel untuk berwisata atau biasa disebut dengan walking guest.
BACA JUGA: GIPI DIY Minta Pemerintah Ikut Awasi Tarif Hotel Nuthuk di Libur Nataru
Deddy menambahkan, pihaknya pun berupaya melakukan persiapan termasuk strategi untuk membuat wisatawan menambah masa libur atau menginap lebih lama. Salah satunya dengan menawarkan paket malam tahun baru atau dinner dan hiburan.
"Kami mendata masing-masing hotel pasti akan menjual paket libur Natal dan Tahun Baru. Nah untuk hotel itu ada batas atas di harga publish rate dan kenaikan maksimal 15 persen," jelas Deddy.
Pihaknya mengimbau kepada anggota PHRI untuk tidak aji mumpung misalnya dengan parkir nuthuk atau harga kuliner yang nuthuk atau menaikkan harga dibandingkan dengan masa biasa secara tidak wajar. Ia ingin wisatawan merasa nyaman dan aman agar wisata di Jogja bisa berada di posisi terbaik.
"Jangan sampai ada kenaikan harga misalnya harga paket Natal dan Tahun Baru yang tak wajar. Saya pastikan kalau ada kenaikan harga tak wajar itu bukan anggota PHRI. Jadi jangan digebyah uyah karena hal itu justru akan merusak destinasi Jogja dan nama PHRI. Menjaga jangan sampai aji mumpung. Kita ingin pariwisata maju berkelanjutan," pungkas Deddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182748/20240727_084447.jpg)
Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Nilai Transaksi Selama Bantul Creative Expo 2024 Diproyeksi Capai Rp7 Miliar
- Dinkes Buka Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Selama Bantul Creative Expo 2024 di Pasar Seni Gabusan
- Anggaran Terbatas Jadi Kendala Pembentukan Kalurahan Tangguh Bencana di Bantul Tahun Ini
- Sejarah Terulang, Pembangunan Talud dan Pagar Makam di Kampung Mrican Menjadi Sasaran TMMD
- Coklit Rampung 100 Persen, KPU DIY Segera Menyusun DPS Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement