Advertisement

Serapan Pupuk Kimia Capai 70%, Sleman Terus Dorong Penggunaan Pupuk Organik

Triyo Handoko
Rabu, 13 Desember 2023 - 18:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Serapan Pupuk Kimia Capai 70%, Sleman Terus Dorong Penggunaan Pupuk Organik Pekerja mengangkut karung pupuk urea di gudang lini 3 Jatibarang pupuk Kujang, Indramayu, Jawa Barat belum lama ini. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Penyerapan pupuk kimia di Sleman hingga akhir tahun ini sebesar 70 persen. Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DPP) Sleman menyebut besaran keterserapan itu sudah cukup baik.

Alokasi pupuk kimia di Sleman pada 2023 sendiri sebesar 11 ribu ton untuk jenis urea dan 7.000 untuk jenis NPK. Sehingga keterserapan pupuk urea sekitar 7,7 ton dan NPK sebesar 4,900 ton.

Advertisement

Kepala DPP Sleman Supramono menyebut pihaknya berupaya untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik dibanding pupuk kimia. Tujuan peningkatan pupuk organik ini supaya kualitas hasil pertanian di Sleman agar lebih sehat.

BACA JUGA: Kunker di Pekalongan, Jokowi Setujui Pembelian Pupuk Bersubsidi Pakai KTP

Peningkatan pupuk organik ini, jelas Suparmono, terutama disasarkan ke komoditas padi dan cabai. “Kami sasar padi dan cabai untuk peningkatan pupuk organik karena dua komoditasi ini sudah surplus hasilnya, sehingga kami mendorong agar kualitasnya juga bisa meningkat,” terangnya pada Rabu (13/12/2023).

Surplus hasil panen padi dan cabai di Sleman, jelas Supramono, kebanyakan untuk menyuplai kebutuhan perhotelan, rumah makan, dan industri pariwisata lain di DIY. “Supaya kalau semakin berkualitas hasilnya dimana dari organik maka nanti harganya kan meningkat, ini mendorong kesejahteraan petani sendiri,” ungkapnya.

Sementara itu Sub Koordinasi Substansi Bina Produksi Tanaman Pangan DP3 Sleman, Sumarno menyebut ada 25 unit pengelola pupuk organik di Sleman. Keberadaan unit pengelola pupuk organik ini untuk memastikan ketersediaan bagi petani.

“Yang mengelola biasanya juga petani sendiri, produksi pupuk organik di unit ini rata-rata mencapai 50 ton untuk satu unitnya. Kami yakin kalau pupuk organik sendiri melimpah di Sleman dan akan terus didorong penggunannya,” kata Sumarno pada Rabu siang.

BACA JUGA: Nataru Effect, Ekonomi DIY Diramal Tumbuh di Atas 5%

Selain untuk mendorong kualitas hasil pertanian, jelas Sumarno, penggunaan pupuk organik juga bertujuan agar kualitas lahan pertanian dapat terus diperbaiki. “Kalau tidak diperbaiki dimana hanya dipupuk kimia terus hanya akan merusak tanah pertanian sendiri,” ujarnya.

Dampak buruk dari rusaknya lahan pertanian, lanjut Sumarno, akan menurunkan produktivitas pertanian. “Karena kalau lahannya rusak terus dampak langsungnya produktivitas pertanian menurun,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja

Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan

News
| Sabtu, 05 Juli 2025, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement