Advertisement
Serapan Pupuk Kimia Capai 70%, Sleman Terus Dorong Penggunaan Pupuk Organik

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Penyerapan pupuk kimia di Sleman hingga akhir tahun ini sebesar 70 persen. Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DPP) Sleman menyebut besaran keterserapan itu sudah cukup baik.
Alokasi pupuk kimia di Sleman pada 2023 sendiri sebesar 11 ribu ton untuk jenis urea dan 7.000 untuk jenis NPK. Sehingga keterserapan pupuk urea sekitar 7,7 ton dan NPK sebesar 4,900 ton.
Advertisement
Kepala DPP Sleman Supramono menyebut pihaknya berupaya untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik dibanding pupuk kimia. Tujuan peningkatan pupuk organik ini supaya kualitas hasil pertanian di Sleman agar lebih sehat.
BACA JUGA: Kunker di Pekalongan, Jokowi Setujui Pembelian Pupuk Bersubsidi Pakai KTP
Peningkatan pupuk organik ini, jelas Suparmono, terutama disasarkan ke komoditas padi dan cabai. “Kami sasar padi dan cabai untuk peningkatan pupuk organik karena dua komoditasi ini sudah surplus hasilnya, sehingga kami mendorong agar kualitasnya juga bisa meningkat,” terangnya pada Rabu (13/12/2023).
Surplus hasil panen padi dan cabai di Sleman, jelas Supramono, kebanyakan untuk menyuplai kebutuhan perhotelan, rumah makan, dan industri pariwisata lain di DIY. “Supaya kalau semakin berkualitas hasilnya dimana dari organik maka nanti harganya kan meningkat, ini mendorong kesejahteraan petani sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu Sub Koordinasi Substansi Bina Produksi Tanaman Pangan DP3 Sleman, Sumarno menyebut ada 25 unit pengelola pupuk organik di Sleman. Keberadaan unit pengelola pupuk organik ini untuk memastikan ketersediaan bagi petani.
“Yang mengelola biasanya juga petani sendiri, produksi pupuk organik di unit ini rata-rata mencapai 50 ton untuk satu unitnya. Kami yakin kalau pupuk organik sendiri melimpah di Sleman dan akan terus didorong penggunannya,” kata Sumarno pada Rabu siang.
BACA JUGA: Nataru Effect, Ekonomi DIY Diramal Tumbuh di Atas 5%
Selain untuk mendorong kualitas hasil pertanian, jelas Sumarno, penggunaan pupuk organik juga bertujuan agar kualitas lahan pertanian dapat terus diperbaiki. “Kalau tidak diperbaiki dimana hanya dipupuk kimia terus hanya akan merusak tanah pertanian sendiri,” ujarnya.
Dampak buruk dari rusaknya lahan pertanian, lanjut Sumarno, akan menurunkan produktivitas pertanian. “Karena kalau lahannya rusak terus dampak langsungnya produktivitas pertanian menurun,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Keluarga 2 Mahasiswa UGM yang Meninggal karena Kecelakaan Laut
- Tabrak Kontainer Terparkir di Jalan Jogja-Wonosari, Sopir Truk Kayu Alami Patah Kaki
- Siapkan Lamaran! Pemkot Gelar Job Fair 2025, Tersedia 1.668 Lowongan
- Langgar Aturan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Yogyakarta Deportasi 14 WNA
- Belum Ada Aduan Dugaan Kecurangan dalam SPMB SMP Negeri Jalur Jaminan Perlindungan Sosial
Advertisement
Advertisement