Advertisement

Libur Akhir Tahun, Omzet Penjualan UMKM Cokelat Nglanggeran Tembus Rp80 Juta

Andreas Yuda Pramono
Senin, 01 Januari 2024 - 17:17 WIB
Arief Junianto
Libur Akhir Tahun, Omzet Penjualan UMKM Cokelat Nglanggeran Tembus Rp80 Juta Staf Produksi dan Pengolah Cokelat Griya Cokelat, Samiyem memperlihatkan olahan cokelat di Griya Cokelat, Nglanggeran, Senin (1/1/2024). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bukan hanya membawa berkah bagi angka kunjungan di kawasan wisata tetapi juga perekonomian pelaku UMKM di Gunungkidul. Salah satu yanga merasakannya adalah pelaku usaha cokelat di Kalurahan Nglanggeran, Patuk. Sepanjang Desember 2023, omzet mereka mencapai sekitar Rp80 juta.

Staf Produksi dan Pengolah Cokelat Griya Cokelat, Samiyem mengatakan pengunjung di Griya Cokelat selama Desember 2023 mencapai 709 orang.

Advertisement

“Mereka ini rombongan yang mengambil paket di Desa Wisata Nglanggeran. Kalau menghitung yang datang ke sini secara mandiri, angkanya bisa lebih,” kata Samiyem ditemui di Griya Cokelat, Nglanggeran, Senin (1/1/2024).

Samiyem mengatakan omzet per bulan dapat mencapai sekitar Rp60-Rp70 juta. Tetapi apabila masuk hari libur panjang seperti ketika Libur Nataru, omzet dapat mencapai Rp80 juta.

Dia menjelaskan Griya Cokelat tersebut berawal dari pendampingan dari Bank Indonesia kepada Kelompok Tani (KT) Kakao, Nglanggeran.

Setelah itu, anggota petani diberi pelatihan pengolahan biji kakao menjadi bubuk cokelat. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), waktu itu juga memberi pelatihan membuat minuman cokelat. “Pembuatan cokelat di sini merupakan pasokan kakao dari petani di sini juga. Tetapi kalau kekurangan, baru kami mengambil dari luar Nglanggeran,” katanya.

Dia mengaku olahan cokelat mewujud dalam berbagai jenis seperti cokelat batang, pisang salut cokelat, dan bakpia. Sementara untuk minuman ada cokelat saset.

BACA JUGA: Wisatawan Gunung Api Nglanggeran Membeludak, Homestay Tetap Sepi, Kok Bisa?

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan guna mengembangkan sumber daya petani kakao, DPP memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Teknologi Pertanian (TTP) Nglanggeran.

“UPT TTP Nglanggeran merupakan unit teknis dari Dinas Pertanian dan Pangan sebagai sarana edukasi tentang kakao dan pengolahannya serta integrasi kakao dan ternak kambing etawa,” kata Raharjo.

Dia menambahkan pengembangan kakao telah banyak dilakukan DPP salah satunya bantuan bibit untuk pengembangan kakao. Selain itu ada juga sarana prasarana yang berasal dari Pemkab Gunungkidul, Pemda DIY, dan Pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kini Sertifikat dan Notifikasi Imunisasi Dapat Diakses secara Digital

News
| Senin, 20 Mei 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement