Advertisement

Beasiswa Tak Kunjung Dibayar, 28 Mahasiswa Raja Ampat Papua Terlantar di Jogja

Lugas Subarkah
Rabu, 10 Januari 2024 - 14:27 WIB
Ujang Hasanudin
Beasiswa Tak Kunjung Dibayar, 28 Mahasiswa Raja Ampat Papua Terlantar di Jogja Sejumlah mahasiswa Raja Ampat mengadu ke Ombudsman RI perwakilan DIY, terkait beasiswa yang tak kunjung dibayarkan, Rabu (10/1/2024) - ist Aliansi Mahasiswa Raja Ampat

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah mahasiswa Jogja asal Raja Ampat tidak bisa memenuhi kebutuhan harian hingga bayar kuliah. Hal ini terjadi lantaran beasiswa yang dijanjikan dari Pemda Raja Ampat, Provinisi Papua tak kunjung dibayarkan.

Koordinator Aliansi Mahasiswa Raja Ampat, Marthen Luther Manggarai, menjelaskan pada awalnya, Pemda Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, menawarkan program beasiswa kepada 28 orang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Jogja sejak Mei 2023.

Advertisement

Awal program ini digulirkan Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat juga bekerja sama dengan seorang alumni salah satu universitas di Jogja. Sumber pendanaannya tidak diberitahukan kepada penerima manfaat beasiswa.

Proses pencairan Beasiswa dilakukan enam bulan sekali melalui rekening bank masing-masing penerima manfaat beasiswa. “Pada awal perekrutan itu sendiri, 28 mahasiswa ini dipungut biaya sebesar Rp5 juta rupiah, yang katanya digunakan untuk pembayaran administrasi awal masuk hingga wisuda,” katanya.

Para mahasiswa tersebut diberangkatkan pada September 2023. Namun saat ini, mereka belum menerima apapun dari program yang diberikan. Karena tidak ada biaya untuk uang kuliah, beberapa mahasiswa bahkan sampai tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

“Dari 28 mahasiswa ini, ada 10 Mahasiswa yang mengalami kendala pada saat mau mengikuti UTS dan UAS. Saat 10 orang ini mau mencetak kartu ujian dari keuangan kampus mengatakan bahwa mereka masih mempunyai tunggakan yang belum dilunasi, dan harus segera dilunasi agar bisa mencetak kartu ujian,” paparnya.

BACA JUGA: Kelaparan dan Tunggak Bayar Kos, Mahasiswa Papua Kuliah di Jogja Keluhkan Beasiswa Tak Cair

Pemda Raja Ampat sampai saat ini juga belum melakukan tindakan apapun, jika memang belum bisa mencairkan beasiswa. “Seharusnya yang mengajukan dispensasi atau melunasi tunggalan tersebut adalah Pemda selaku penawar program beasiswa ini,” kata dia.

Kemudian terkait biaya hidup yang dijanjikan dalam beasiswa itu sampai saat ini juga belum direalisasikan. Padahal menurut perjanjian dalam beasiswa tersebut, uang untuk biaya hidup mahasiswa dicairkan pada Desember 2023.

Karena ketidak jelasan Beasiswa ini mengakibatkan 28 mahasiswa tersebut harus menunggak kos dan menahan lapar. Beberapa mahasiswa bahkan sempat jatuh sakit dan harus dilarikan ke Rumah Sakit. “Kami sudah mencoba untuk berkordinasi dan membangun komunikasi dengan pemda terkait hal ini namun sejauh ini pemda belum merespon apapun,” ungkapnya.

Atas dasar itu, Aliansi Mahasiswa Raj Ampat menuntut Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat untuk mengembalikan uang Rp5 juta yang telah dipungut dari mahasiswa. Kedua, segera melaksanakan MOU antara dinas dan Universitas terkait beasiswa.

“Kemudian segera realisasikan hak yang telah dijanjikan oleh pihak pemda, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat kepada setiap penerima manfaat beasiswa yaitu hak hidup di perantauan. Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat harus bertanggung jawab terhadap situasi dan kondisi setiap penerima manfaat di perantauan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Usul Pembentukan Presidential Club, PKS Mendukung Penuh

News
| Senin, 06 Mei 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement