Advertisement

Bersih-Bersih TPA Piyungan Butuh Waktu hingga Tiga Bulan

Yosef Leon
Senin, 06 Mei 2024 - 13:37 WIB
Maya Herawati
Bersih-Bersih TPA Piyungan Butuh Waktu hingga Tiga Bulan Tumpukan sampah di TPA Piyungan Kabupaten Bantul. Antara - Hery Sidik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY menyatakan penataan TPA Piyungan setelah ditetapkannya desentralisasi sampah secara penuh sejak 1 Mei mendatang akan berlangsung selama dua atau tiga bulan ke depan. Petugas akan melakukan pembersihan sampah yang selama ini masih dibuang ke pinggir dermaga untuk dimasukkan ke bagian dalam.

Penutupan TPA Piyungan ini menyusul penuhnya satu-satunya lokasi pembuangan sampah terpadu di DIY tersebut sejak April lalu. Zona transisi 1 dan 2 yang baru saja dibangun pun sudah penuh kapasitasnya, sehingga kabupaten dan kota di wilayah setempat diminta untuk mengolah sampah secara mandiri lewat desentralisasi sampah.

Advertisement

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY Kusno Wibowo menjelaskan, penataan TPA Piyungan setelah ditutup pada 30 April lalu akan dilakukan pada zona transisi. Selama ini petugas pengangkut sampah masih membuang di bagian pinggir dermaga, sehingga untuk tahap awal sampah itu akan dimasukkan ke area dalam dermaga.

"Kami masih menata di zona transisi dan masih berlangsung, artinya belum selesai. Hasilnya ya kami masih menata, bagaimana agar Piyungan aman ke depan," ujarnya, Senin (6/5/2024).

BACA JUGA: AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Menurut Kusno, penataan sampah tersebut hanya memindahkan timbunan sampah saja di zona transisi agar lebih tertata dan sekaligus dipadatkan. Selain itu juga dilakukan pelapisan tanah di bagian atas sampah agar tidak menimbulkan bau di lokasi tersebut.

"Sejak TPA Piyungan ditutup sepekan terakhir penataan kami baru di tahap itu saja. Penataan ini kami perkirakan dua sampai tiga bulan ke depan karena kami juga masih ada aktivitas penguatan untuk dinding agar kokoh dan tidak membahayakan masyarakat sekitar," katanya.

Kusno mengklaim, kurang lebih satu pekan penerapan desentralisasi sampah berjalan pihaknya menilai sudah berlangsung cukup optimal. Belum ada kabupaten kota yang meminta koordinasi lebih lanjut atau bersurat resmi untuk pendampingan soal sampah di wilayahnya.

"Sampai sekarang belum ada, ini kami artikan bahwa kabupaten kota sudah bisa berjalan soal desentralisasi sampah," ungkapnya.

Meskipun di beberapa titik masih ditemui soal tumpukan sampah, tetapi Kusno menganggap hal itu lumrah belaka. Sebab sebelum desentralisasi sampah penuh diterapkan fenomena tumpukan sampah yang dibuang warga di pinggir jalan atau titik lainnya juga sudah ada.

"Pada saat transisi juga ada, kemudian setelah liburan Lebaran juga ada tumpukan sampah dan harus dieksekusi. Tinggal teknis saja soal buka tutup depo di kabupaten kota. Mungkin pada saat depo tutup makanya jadi banyak timbunan sampah," katanya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat 2 Kali Lipat dalam Sepekan

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement