Berdiri sejak November 2019, TPS3R Go-Sari Kini Mampu Kelola Sampah hingga Zero Waste
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–TPS3R Go-Sari mengusung konsep zero waste dalam pengelolaan sampahnya. Berdiri sejak November 2019 lalu, TPS3R Go-Sari saat ini terus eksis kelola sampah warga setempat.
Kepala Unit Layanan Sampah BUMDes Guwosari, Muhammad Nur Muntaha menceritakan pembentukan TPS3R Go-Sari dilatarbelakangi kegelisahan lurah Guwosari mengenai sampah liar yang berada di beberapa ruas jalan wilayah Kalurahan Guwosari.
Advertisement
“Akhirnya dengan segala keberanian, Pak Lurah mengangkat sampah ini menjadi salah satu unit usaha di BUMDes. Trial and error sampai saat ini masih eksis dan zero waste management,” ujarnya saat ditemui di Kalurahan Guwosari, Senin (8/1/2024).
Muntaha bercerita proses perubahan budaya pengolahan sampah di Kalurahan Guwosari tidaklah singkat dan mudah. Dia bersama dengan pengelola TPS3R Go-Sari berupaya merangkul masyarakat hingga saat ini untuk memilah dan mengolah sampahnya.
Saat ini, TPS3R Go-Sari pun berkenan membeli hasil olahan sampah warga setempat misal yang telah dalam bentuk maggot, atau kompos. Dia dan pengurus TPS3R Go-Sari lainnya tak ingin hanya sekadar memberikan sosialisasi tanpa andil nyata dalam pengolahan sampah warga.
Saat ini menurutnya TPS3R Go-Sari juga memberikan layanan jemput bola dengan mengambil sampah ke rumah para nasabah. Layanan tersebut dapat diakses nasabah secara individual maupun komunal. Untuk pengambilannya dilakukan tiga hari sekali.
Biaya yang dikenakan untuk pengambilan secara individu sekitar Rp30.000/KK/bulan sementara untuk pengambilan secara komunal dikenakan biaya Rp10.000-Rp15.000/KK/bulan.
Dia bercerita saat menerima sampah warga, pihaknya akan memilah terlebih dahulu. Dia membedakan sampah menjadi empat jenis yaitu sampah bosok [busuk], godong tok [daun saja], rongsok, dan popok atau residu.
Untuk sampah bosok yang didominasi oleh sisa makanan, akan diolah menggunakan maggot. Per hari ada sekitar 150 kg sampah bosok yang diolah, sehingga menghasilkan 40-50 ton maggot.
Baca Juga
TPST Piyungan Akan Ditutup, DLH Bantul Dorong Pengelolaan Sampah Melalui TPS3R
Kapasitas Pengelolaan Sampah TPS3R Nitikan Ditingkatkan dengan Menambah Alat
Kota Jogja Wacanakan Penggunaan Teknologi RFD di 2 TPS3R
Sementara untuk sampah godong tok atau sampah organik yang tidak dapat diselesaikan dengan maggot, maka akan diolah menjadi kompos. Dia mengaku saat ini kompos yang dihasilkan belum bernilai ekonomis. Beberapa kompos yang dihasilkan digunakan untuk menyuburkan lahan di Kalurahan Guwosari yang kurang produktif. Dia pun bercita-cita kompos yang telah dihasilkan TPS3R Go-Sari suatu hari dapat keluar dari sana dengan nominal tertentu.
“Kita mintakan ke kalurahan, kalau bisa kompos yang keluar ke TPS Go-Sari ini bentuknya transaksi, sehingga menjadi sirkuler ekonomi,” ujarnya.
Untuk sampah rongsok, TPS3R Go-Sari telah bekerjasama dengan penggerobak untuk menjual rongsok yang telah dipilah.
Kemudian, untuk sampah residu didominasi oleh popok, pembalut, tisu, kain, dan masker akan dimusnahkan menggunakan dua mesin incinerator berkapasitas masing-masing 1 ton per hari.
“Jadi bosok rongsok, popok, dan godong tok selesai,” imbuhnya.
Perjalanan TPS3R Go-Sari pun berbuah manis, hingga saat ini nasabahnya ada sekitar 700 Kepala Keluarga (KK) dari total jumlah KK Kalurahan Go-Sari mencapai 4.200 KK.
Dia menyampaikan saat ini TPS3R Go-Sari mampu mengolah sampah organik dan anorganik melalui berbagai metode. Untuk sampah organik, akan dikelola menggunakan maggot dan kompos. Sementara sampah anorganik akan dijual ke pengepul, kemudian untuk residu akan dimusnahkan dengan insenerator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ini Dia 3 Karya Budaya Indonesia yang Diusulkan Masuk Menjadi WBTb ke UNESCO
- Ini Kegiatan Kampanye Terakhir Ketiga Calon Wali Kota Jogja Jelang Masa Tenang
- Pasangan Agung-Ambar Tutup Kampanye dengan Pesta Rakyat
- Konstruksi Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Ruas Jogja-SS Banyurejo Capai 70,28 Persen, Ditargetkan Rampung 2026
- Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
Advertisement
Advertisement