Advertisement
Vaksinasi Polio, Dinas Kesehatan Sleman Optimistis Bisa Mencapai 99%

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Vaksinasi polio di Kabupaten Sleman mulai dilaksanakan Senin (15/1/2024). Antusiasme warga yang tinggi diperkirakan bisa mencapai 99% dari sasaran penerima vaksin.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Sleman, Esti Kurniasih mengatakan, vaksinasi massal untuk pencegahan polio sudah dimulai. Di hari pertama pelaksanaan antusiasme warga sangat tinggi sehingga ada evaluasi.
Advertisement
Evaluasi dilakukan agar tidak terjadi kepadatan atau antrean yang akan melakukan imunisasi. Oleh karenanya, pelaksanaan tidak hanya di balai kalurahan dan bisa menggunakan layanan posyandu yang telah tersedia.
Hari pertama, antrean Panjang bisa dilihat di Kalurahan Caturharjo, Sleman dan di Kalurahan Sumberadi, Mlati. Di lokasi ini antrean membeludak hingga halaman kalurahan. Menurut Esti, imunisasi akan lebih efektif dilaksanakan di posyandu. Langkah ini sudah dilakukan di wilayah di Kapanewon Prambanan.
Meski demikian, ia tidak menampik belum semua menerapkan. Hal ini dikarenakan kebijakan sangat bergantung dengan puskesmas, kapenwon dan masing-masing kalurahan.
“Kalau lokasinya terpusat, maka antreannya bisa Panjang. Jadi, akan lebih baik dengan memanfaatkan layanan posyandu yang sudah ada,” kata Esti, Senin siang.
BACA JUGA: Awal Pekan, Gunung Merapi di Sleman Keluarkan Guguran Lava
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, target vaksinasi polio kali ini menyasar 149.821 anak berusia 0-7 tahun. Ditargetkan imunisasi bisa mencapai 95% dari target, namun melihat antusiasme warga kemungkinan bisa melebihi hingga 99,9%.
“Kami optimistis dapat berjalan dengan sukses. Kalau memungkinkan bisa 99,9% dari target sasaran penerima vaksin,” katanya.
Khamidah mengatakan vaksinasi polio dilaksanakan karena wilayah Sleman berbatasan dengan Klaten yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai wilayah Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. “Makanya dilakukan vaksin karena secara geografis letaknya berdekatan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, adanya pasien yang dinyatakan positif polio di Manisrenggo. Temuan kasus ini, maka wilayah Klaten ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio.
Penetapan ini juga berdampak di Kabupaten Sleman dikarenkan lokasinya berbatasan langsung dengan lokasi temuan kasus. Oleh karenanya, Sleman menjadi wilayah respons KLB sehingga upaya pencegahan agar tidak terjadi penularan harus dilakukan. “Pencegahan dengan vaksinasi. Vaksin pertama dilaksanakan 15-20 Januari 2024 dan booster diberikan pada 19-24 Februari 2024,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Apabila Terjadi Perang Dunia III, Indonesia Masuk Dalam Daftar Negara Aman
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Alasan Bupati Gunungkidul Tak Hidupkan Kembali Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
- Raperda Pertambangan, Ketua DPRD DIY: Banyak Tambang Liar yang Merusak Lingkungan
- Korban Mafia Tanah Mbah Tupon Malah Digugat dalam Gugatan Perdata Jual Beli Tanah, Sidang Dimulai 1 Juli
- Pemkab Bikin Kajian Investasi di JJLS Kelok 23 di Perbatasan Gunungkidul Bantul
- 2 Jemaah Haji Asal Bantul Wafat di Tanah Suci, Kemenag Pastikan Rangkaian Ibadah Sudah Tuntas
Advertisement
Advertisement