Advertisement

Hujan Deras, Warga Prambanan Tertimpa Pohon Mahoni

David Kurniawan
Minggu, 21 Januari 2024 - 15:27 WIB
Maya Herawati
Hujan Deras, Warga Prambanan Tertimpa Pohon Mahoni Korban Muhammad Haiqal asal Bokoharjo, Prambanan yang tertimpa pohon di ruas jalan alternatif Jirak-Bokoharjo, saat dirujuk ke RSUD Prambanan. Minggu (21/1/2024). ist - BPBD Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Seorang pengendara motor Muhammad Haiqal asal Bokoharjo, Prambanan, Sleman tertimpa pohon saat berkendara di ruas jalan alternatif Jirak-Bokoharjo, Minggu (21/1/2024) sekitar pukul 11.45 WIB. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prambanan untuk mendapatkan perawatan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Sleman mengakibatkan sejumlah peristiwa mulai dari tanah longsor hingga pohon tumbang. Seperti yang terjadi di Kapanewon Prambanan dilaporkan ada seorang remaja yang mengendarai sepeda motor tertimpa pohon mahoni berdiameter 35 centimeter.

Advertisement

Peristiwa terjadi di ruas jalan Jirak-Bokoharjo, tepatnya di Padukuhan Jamusan, Bokoharjo, Minggu siang. Akibatnya Honda Scoopy yang dikendarai mengalami kerusakan di bagian depan.

Adapun korban mengalami luka ringan di bagian kaki. “Korban mau ke masjid, tapi di jalan tertimpa pohon tumbang. Oleh warga korban sempat dibawa ke RSUD Prambanan untuk mendapatkan pertolongan. Kondisinya sudah membaik dan sudah dibawa pulang oleh keluarganya,” kata Bambang kepada wartawan, Minggu.

Selain menimpa pengendara kendaraan bermotor, pohon mahoni ini juga mengenai instalasi telepon milik Telkom. Akses warga juga sempat terhambat dikarenakan sempat pohon melintang di jalan.

BACA JUGA: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Boyolali Hujan Abu Tipis

“Sudah terkondisi karena pohon yang tubang sudah dievakuasi sehingga akses kembali normal seperti biasa,” katanya.

Bambang berharap kepada masyarakat di masa cuaca ekstrem seperti ini diharapkan lebih berhati-hati. Kewaspadaan sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko pada saat terjadi bencana.

Menurut dia, berdasarkan hasil dari kajian, ada sejumlah potensi bencana mulai dari longsor, banjir, pohon tumbang yang diakibatkan embusan angin kencang. “Harus lebih berhati-hari. Sejak awal Desember hingga akhir Februari 2024, BPBD telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ketua KPU RI Tegaskan Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur Bila Ingin Maju Pilkada 2024

News
| Jum'at, 10 Mei 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Unik, Glamping Kapal Selam Ini Ternyata Bekas Sekoci Kapal Tanker

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 09:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement