Advertisement
Warga Kedungwanglu Gunungkidul Bertahun-tahun Terisolasi Akibat Banjir, Pembangunan Jembatan Diusulkan Pakai Danais

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul telah mengusulkan pembangunan jembatan crossway di Padukuhan Kedungwanglu, Banyusoco, Playen, Gunungkidul ke Pemerintah Provinsi DIY. Apabila disetujui, pembangunan yang akan menggunakan dana keistimewaan tersebut dapat dimulai tahun 2025.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan Pemkab melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) telah mengusulkan anggaran pembangunan jembatan crossway di Padukuhan Kedungwanglu.
Advertisement
BACA JUGA : Aliran Listrik Mati 2 Hari di Padukuhan Kedungwanglu Gunungkidul, PLN Ungkap Penyebabnya
“Bappeda sudah mengusulkan ke Provinsi. Belum tentu [pembangunan jembatan diampu Pemkab]. Lihat nanti perkembangan usulan,” kata Irawan dihubungi, Sabtu (20/1/2024).
Kepala Bidang Bina Marga DPUPRKP Gunungkidul, Wadiyana beberapa kali mengunjungi Padukuhan Kedungwanglu. “Kami melakukan pengukuran juga dan terakhir tahun kemarin untuk penganggaran oleh Bappeda diajukan ke Propinsi DIY,” kata Wadiyana.
Kepala Bappeda Gunungkidul, M. Arif Aldian mengatakan Pemerintah Desa (Pemdes) Banyusoco sedang menyusun proposal bersama Kapanewon berisi status tanah yang merupakan kas desa untuk digunakan.
“Nanti skemanya kami upayakan lewat dana keistimewaan. Kami sudah berkomunikasi juga dengan Pemda DIY secara informal. Kami diminta segera menyampaikan progresnya,” kata Arif.
Arif mengaku DPUPRKP Gunungkidul akan mendukung penyusunan proposal tersebut. Dia mengatakan pembangunan jembatan crossway tidak memungkinkan menggunakan APBD Kabupaten karena keterbatasan anggaran.
BACA JUGA : Terisolasi dan bak Kampung Mati, Listrik Dusun Kedungwanglu Mati sejak 2 Hari
Selain itu, Pemkab melihat kemungkinan lain penggunaan dana keistimewaan. Pengusulan tersebut akan dimasukkan ke tematik tertentu berkaitan dengan kawasan kearifan lokal. Pemkab mengupayakan pembangunan jembatan crossway pada tahun 2025.
“Tematiknya bicara tentang kawasan. Kami sedang menggali juga, di sana tematiknya seperti apa. Kami minta kapanewon untuk mengidentifikasi,” katanya.
Dia menceritakan situasi di Padukuhan Kedungwanglu di mana banjir pasti menenggelamkan jembatan crossway telah berlangsung sejak bertahun-tahun lalu. Pengusulan pembangunan perlu dilakukan namun gagal.
“Pemkab sebenarnya memikirkan situasi di Kedungwanglu sekian tahun lalu. Dulu gagal karena izinnya belum bisa clear. Selain itu kena Covid-19 dan seterusnya,” ucapnya.
Lurah Banyusoco, Daman Huri menegaskan jembatan crossway akan tenggelam apabila hujan deras turun. “Setiap Pekan selama hujan deras ya itu [selalu tenggelam],” kata Huri.
Elevasi air bahkan dapat mencapai setinggi 1 meter atau seukuran dada orang dewasa meski dalam beberapa jam elevasi tersebut akan menurun. Ketika menurun, warga kerap nekat menyeberang padahal arus air masih tergolong kuat.
Situasi tersebut semakin sulit karena jembatan crossway yang dilintasi Sungai Prambutan tersebut merupakan akses satu-satunya. Apabila banjir datang, sebagian wilayah Padukuhan Kedungwanglu terisolasi. Setidaknya ada lima RT yaitu 3, 4, 5, 6, dan 7 yang tidak dapat keluar wilayah sampai banjir surut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Ndarboy Genk, NDX AKA, hingga GMLT Bakal Hibur Warga Bantul di Stadion Sultan Agung 4 Agustus 2025
- Mahfud MD Sebut Amnesti dan Abolisi Menunjukkan Kedua Kasus Kental Nuansa Politik
- DPRD Kulonprogo Dorong Pemkab Bangun Rumah Sakit Daerah di Wilayah Utara
- Siswa Kulonprogo yang Keracunan Setelah Menyantap MBG Masih Rawat Inap, Pemkab Tanggung Semua Biaya
- 14.792 Warga Sleman Dinonaktifkan Kepesertaannya dari PBI JKN
Advertisement
Advertisement