Advertisement

Pemda DIY Minta Kabupaten Kota Tangkap Peluang Proyek Kereta Cepat dan Tol Jogja-Solo

Yosef Leon
Sabtu, 27 Januari 2024 - 14:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Pemda DIY Minta Kabupaten Kota Tangkap Peluang Proyek Kereta Cepat dan Tol Jogja-Solo Sejumlah kendaraan melintasi jalur fungsional Tol Solo-Yogyakarta di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (21/12/2023). Jalur fungsional Tol Solo-Yogyakarta akan dibuka pada (22/12) pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB untuk kendaraan golongan I saat arus mudik Natal 2023. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho - nz. \\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY meminta kabupaten kota di wilayahnya untuk menangkap peluang dari hadirnya proyek kereta cepat dan tol Jogja-Solo. Kehadiran sejumlah proyek itu disinyalir bakal memudahkan mobilitas orang dan membuat Jogja semakin padat, sehingga perlu manajemen yang optimal. 

Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, banyak sisi positif yang akan hadir di Jogja jika proyek kereta cepat terealisasi. Hanya saja perlu antisipasi terhadap banyaknya mobilisasi manusia yang nantinya akan berkunjung ke wilayah setempat. Ditambah pula dengan kehadiran tol Jogja-Solo bukan tidak mungkin Jogja akan semakin padat.

Advertisement

BACA JUGA: Akhirnya, Tol Jogja Solo Sampai Purwomartani Selesai Dibangun Tahun Ini

"Menangkap peluang lebih cepat lagi itu bagaimana? Saya sudah bicara dengan kabupaten kota, yok kita atur manajemen lalu lintas agar menyambung dengan pariwisata," kata Beny, Sabtu (27/1/2024).

Menurutnya, kabupaten kota bisa memperbanyak jalur alternatif dari berbagai sisi agar pengunjung bisa masuk lewat mana saja. Semakin banyak jalur yang disiapkan akan semakin bagus apalagi ditambah dengan kehadiran sarana dan prasarana pendukung seperti objek wisata baru, rumah makan dan lain sebagainya, sehingga perekonomian wilayah bergerak.

"Misalnya wisatawan turun di YIA setelah itu wisatawan mau kemana? Kan lepas ga ada yang nyangkut di sana. Diatur bisa lewat selatan, timur dan barat. Kan belum pernah terpikir kenapa lewat sana supaya nyangkut, setidaknya ketika lapar owh di sana ada warung bagus atau owh di sana ada objek wisata wisata bagus, kan orang mampir dulu," jelas Beny.

Dia mengakui bahwa sekarang lalu lintas wisatawan masih terpusat di Kota Jogja, sehingga semakin membuat kawasan tersebut padat. Di akhir pekan saja, Beny menyebut vc ratio atau perbandingan antara volume lalu lintas dengan kapasitas jalan di titik tertentu sudah mencapai angka satu atau padat sekali. Dengan begitu harus ada upaya konkret sebagai solusi.

"Makanya ayo kabupaten kota gantian rumuskan kebijakan nanti kan hidup pemikiran baru. Besok itu ada diskusi di Bantul, bagaimana Bantul kerja sama dengan Kulonprogo, kan ga boleh masing-masing daerah bertanding, habis semua nanti ga ada dapat apa-apa," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo, Tanah Sultan Ground Mulai Dilakukan Appraisal

Beny mengingatkan sisi negatif kehadiran kereta cepat dan tol Jogja-Solo yang nantinya semakin memudahkan pengunjung datang ke Jogja. Bisa saja orang luar daerah datang ke Jogja hanya untuk singgah dengan membawa perlengkapan dari daerah asal, kemudian Jogja tidak mendapatkan apa-apa. 

"Dari dulu diskusi terus, gimana sekarang mari diskusi dan eksekusi kalau tidak punya mari kita prioritaskan, kalau ga prioritas kita super prioritaskan supaya dapat manfaat," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rombongan PAN Bertemu Presiden Jokowi, Zulkifli Hasan: Tidak Membahasa Kabinet

News
| Jum'at, 10 Mei 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Menilik Jembatan Lengkung Zhaozhou Tertua di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement