Paguyuban Bank Sampah Cokrodiningratan Studi Tiru Pengolahan Sampah di Laron Sarungan
Advertisement
Harianjogja.com, JETIS—Paguyuban Bank Sampah Kelurahan Cokrodiningratan melakukan studi tiru di Laboratorium Pengolahan Sampah Rumah Tangga Perkotaan (Laron Sarungan) yang berlokasi di TPS 3R Nitikan beberapa waktu lalu.Program Laron Sarungan ini merupakan besutan DLH Kota Jogja. Disiapkan untuk memberikan edukasi terkait pengolahan sampah yang dilakukan di TPS 3R Nitikan.
Ketua Paguyuban Bank Sampah Cokrodiningratan Tri Yulianto menuturkan pihaknya ingin mengetahui secara detail mengenai pengelolaan sampah utamanya sampah rumah tangga. Ini lantaran dia mengaku menemui sejumlah kendala saat melakukan pengolahan sampah.
Advertisement
"Karena di perkotaan itu pasti ada kendala keterbatasan lahan. Kami ingin tahu bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga di perkotaan," katanya.
Salah satu petugas TPS 3R Nitikan Supriyono mengatakan upaya pengolahan sampah di tingkat rumah tangga diupayakan sederhana dan tak butuh banyak tempat. Sehingga, ini akan memudahkan masyarakat. Sekaligus tak ada lagi alasan untuk tidak mengolah sampah yang diproduksi dalam skala rumah tangga.
Baca Juga
Produksi Sampah Jogja 250 Ton per Hari, Hanya Boleh Buang ke TPA Piyungan 210 Ton
Mulai 2024, Kota Jogja Gunakan Teknologi Pemusnah Sampah Tanpa Asap dan Debu
Pemkot Jogja Kini Punya Bank Sampah Induk, Ini Fungsi dan Lokasinya
Beberapa edukasi yang diberikan salah satunya terkait dengan pengolahan sampah anorganik. Masyarakat diajak mengolah dengan cara yang simpel. Misalnya, untuk sampah plastik kemasan bisa dipotong kecil-kecil, dikumpulkan, dan dimasukkan ke botol. Jika sudah terkumpul banyak, maka bisa dikreasikan menjadi ecobrick untuk disulap menjadi berbagai furnitur.
Lalu, ada juga edukasi soal pengolahan sampah organik. Sampah jenis ini diolah dengan cara dibuat pupuk dan dijadikan sebagai makan magot. Ada juga cara sederhana lainnya, misalnya dengan memanfaatkan berbagai jenis biopori hingga lodong sisa dapur atau losida.
"Karena di perkotaan memiliki keterbatasan lahan untuk mengelola sampah rumah tangga, maka metode pengolahan sampahnya pun dibuat sederhana dan tidak membutuhkan tempat yang luas," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menko Zulhas Sebut Kelapa, Kakao, dan Kopi Perlu Dikembangkan
Advertisement
Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Disertai Angin Bikin Sejumlah Pohon Tumbang dan Menimpa Bangunan SMA di Bantul
- Dinkes Jogja Catat 3.379 Pasien di Puskesmas Didiagnosa Stroke
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Gunungkidul Imbau Masyarakat Pangkas Pohon
- Bapemperda DPRD Bantul Targetkan Perda Miras yang Baru dan Atur Soal Penjualan Secara Online Diketok di Triwulan Pertama 2025
- Luberan Sampah di Depo Kotabaru Kembali Terjadi dan Ganggu Aktivitas Warga, DLH: Segera Diangkut
Advertisement
Advertisement